Ponorogo, LINGKARWILIS.COM – Dalam persiapan menghadapi Pilkada serentak pada 27 November 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ponorogo telah memetakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berisiko terkena dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.
Berdasarkan koordinasi dengan BPBD setempat, empat TPS di Kecamatan Ngebel, Ngrayun, Sooko, dan Pudak dikategorikan rawan bencana.
Arwan Hamidi, Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Ponorogo, menyatakan bahwa upaya mitigasi terus dilakukan, termasuk kemungkinan relokasi TPS jika diperlukan. “Jumlah TPS rawan bisa bertambah atau berkurang tergantung hasil mitigasi,” ujarnya pada Jumat (22/11/2024).
Baca juga : Patroli Hunting System Jaring Pelanggar di Kota Kediri, Belasan Motor Disita
Ia menjelaskan bahwa lokasi TPS dapat didirikan di dalam rumah warga, lembaga pendidikan, halaman masjid, atau ruang terbuka. Namun, untuk TPS di luar ruangan, tenda wajib disiapkan karena tingginya curah hujan.
Arwan juga menyoroti akses menuju TPS yang sering menjadi tantangan, seperti risiko pohon tumbang atau jalan yang longsor. “Lokasi TPS harus bebas dari risiko bencana, termasuk mempertimbangkan akses jalan yang aman,” tambahnya.
Selain risiko bencana, koneksi internet menjadi faktor penting karena TPS memerlukan jaringan stabil untuk aplikasi Sirekap yang digunakan dalam rekapitulasi suara. Oleh karena itu, pemetaan lokasi TPS mempertimbangkan titik koordinat yang dapat menjamin konektivitas internet sekaligus memudahkan akses masyarakat untuk memilih.
Baca juga : Polres Kediri Siapkan 650 Personel untuk Pengamanan Pilkada 2024
“Kami berkomitmen memastikan TPS mudah diakses dan aman, serta mendukung kelancaran proses rekapitulasi suara,” pungkasnya.***
Reporter: Sony Dwi Prastyo