BLITAR, LINGKARWILIS.COM – Libur Lebaran menjadi momentum emas bagi sektor pariwisata di Kabupaten Blitar. Salah satu destinasi yang paling banyak dikunjungi adalah Pantai Serang di Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo. Setiap harinya, pantai yang menghadap Samudera Hindia ini disambangi rata-rata 2.000 pengunjung dari berbagai daerah, bahkan luar pulau.
Kepala Desa Serang, Handoko Prawiro, mengungkapkan bahwa puncak kunjungan terjadi pada Sabtu (5/4/2025), menjelang tradisi kupatan atau Lebaran ketupat. Lonjakan wisatawan membuat pengelola menerapkan sejumlah aturan ketat demi menjaga keamanan pengunjung.
“Kami melarang aktivitas mandi di laut karena ombak di Pantai Serang tergolong berbahaya. Petugas terus berjaga di sejumlah titik,” ujarnya, Selasa (8/4/2025).
Baca juga : Perbaikan Jalan di Kabupaten Kediri Akan Dilanjutkan Usai Lebaran
Pantai Serang dikenal sebagai salah satu destinasi favorit di wilayah pesisir selatan Blitar. Selain menawarkan panorama eksotis, akses menuju pantai ini juga sudah memadai dengan kondisi jalan beraspal mulus. Saat ini, pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) pun terus dikebut untuk mendukung konektivitas antar-pantai di kawasan ini.
Jalur JLS yang menghubungkan Pantai Serang dengan Pantai Tambakrejo di Kecamatan Wonotirto sudah tersambung. Sementara penghubung ke arah Pantai Jolosutro di Kecamatan Wates masih dalam tahap pembangunan. Sedangkan jalur dari Pantai Pangi (Kecamatan Bakung) hingga ke wilayah Tulungagung telah terhubung sepenuhnya.
Menariknya, di sepanjang jalur Pantai Serang hingga Tambakrejo, pengunjung bisa menikmati deretan pantai eksotis lain seperti Pantai Serit, Pantai Pudak, dan Pantai Banteng Mati, yang juga menyuguhkan keindahan khas pesisir selatan Jawa.
Baca juga : Ribuan Ketupat Gratis di Kampung Cokelat Blitar Ludes dalam 15 Menit
Tak sedikit wisatawan menyebut Pantai Serang sebagai “Bali-nya Blitar”, berkat suasana rindang dengan barisan pohon pinus dan area bersantai yang cocok untuk piknik serta wisata kuliner. Fasilitas penunjang seperti homestay dan warung makanan pun turut tersedia bagi wisatawan yang ingin menginap dan menikmati alam lebih lama.***
Reporter : Aziz Wahyudi
Editor : Hadiyin
