Kediri, LINGKARWILIS.COM – Polisi sedang menyelidiki kasus penemuan mayat perempuan tanpa identitas yang ditemukan mengapung di pintu air nomor 3 Bendung Gerak Waru Turi, Desa Gampeng, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, pada Selasa (26/11/2024) sekitar pukul 18.30 WIB. Hingga kini, identitas korban belum terungkap, dan jenazahnya telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Kediri.
Kapolsek Gampengrejo, AKP Iwan Setyo Budhi, menyatakan bahwa berdasarkan pemeriksaan awal oleh Tim Inafis Satreskrim Polres Kediri, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Namun, identitas korban belum dapat diketahui karena sidik jari telah rusak akibat proses pembusukan dan terkikis air.
“Sidik jari korban tidak bisa diidentifikasi karena rusak, namun usia korban diperkirakan di atas 20 tahun,” jelas Iwan, Rabu (27/11/2024).
Berdasarkan hasil visum, korban diperkirakan telah meninggal sekitar tiga hari sebelum ditemukan. Meski begitu, polisi masih terus menyelidiki untuk mengungkap identitas dan penyebab kematian perempuan tersebut.
Penemuan mayat tersebut bermula saat dua saksi, Joko Widodo (46) dan Bayu Prias Utomo (32), sedang melakukan patroli rutin di Bendung Gerak Waru Turi pada Selasa petang. Mereka melihat tubuh yang mengapung dan tersangkut di tanaman eceng gondok dekat pintu air nomor 3.
“Saat dicek, mereka memastikan itu adalah mayat yang tersangkut di pintu air dan segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gampengrejo,” ungkap Iwan.
Baca juga : Apel Pergeseran Pasukan Pengamanan TPS Polres Kediri Kota, Ratusan Personel Gabungan Siap Amankan Pilkada
Tim kepolisian yang tiba di lokasi segera berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Kediri untuk mengevakuasi mayat. Setelah berhasil diangkat, korban diketahui berjenis kelamin perempuan dengan kondisi hanya mengenakan pakaian dalam.
“Korban ditemukan mengenakan celana dalam dan bra saja,” tambah Kapolsek.
Pihak kepolisian meminta masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri tersebut untuk segera melapor. Hingga saat ini, penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap fakta di balik peristiwa ini.
Reporter: Rizky Rusdiyanto
Editor: Hadiyin