LINGKARWILIS.COM – Pernahkah kalian menemui seseorang yang sulit sekali membuang barang, bahkan ketika barang tersebut sudah tidak terpakai?
Atau mungkin, Anda sendiri merasa cemas saat harus melepas benda-benda yang sudah menumpuk di rumah? Jika ya, bisa jadi ini terkait dengan hoarding disorder.
Gangguan hoarding disorder merupakan salah satu jenis gangguan mental yang ternyata banyak dialami oleh masyarakat.
Berikut ini kami akan membahas tentang gangguan mental hoarding disorder yang membuat penderitanya jadi suka menimbun barang.
Apa Itu Hoarding Disorder?
Hoarding disorder adalah gangguan pada mental yang ditandai dengan kesulitan untuk membuang atau berpisah dengan barang, terlepas dari nilainya.
Masalah mental ini sering kali menyebabkan lingkungan menjadi tidak teratur, penuh sesak, dan sulit untuk ditinggali dengan nyaman.
Namun, lebih dari kebiasaan menyimpan dan menumpuk barang, gangguan ini berakar pada masalah psikologis yang kompleks dan memerlukan perhatian khusus.
Angka Kebakaran di Ponorogo Turun 50 Persen, Berikut Ini Penyebabnya
Gejala dan Penyebab Hoarding Disorder
Gejala dari gangguan ini umumnya mudah dikenali karena melibatkan barang-barang yang berserakan di berbagai tempat.
Melansir dari laman Mitra Keluarga, berikut adalah beberapa gejala yang menandakan seseorang mengalami gangguan mental ini :
– Menimbun banyak barang.
– Kesulitan membuang barang apa pun.
– Sulit merapikan barang-barangnya.
– Merasa cemas, marah, atau panik ketika diminta membuang barang.
– Khawatir akan membutuhkan barang-barang tersebut di masa mendatang.
– Tidak nyaman atau tidak percaya jika orang lain menyentuh barang miliknya.
– Ruang di rumah menjadi tidak berfungsi akibat penumpukan barang yang tidak terpakai.
– Kehidupan sosial terganggu, seperti terisolasi dari teman dan keluarga.
Mengapa penderita sulit membuang barang yang tidak terpakai? Biasanya, mereka memiliki alasan berikut :
– Percaya bahwa barang tersebut akan berguna di masa depan.
– Merasa bahwa barang tersebut memiliki nilai sentimental, unik, atau tidak tergantikan.
– Sayang untuk membuang barang-barang tersebut.
– Berpikir bahwa barang yang disimpan dapat membantu mengingat seseorang atau peristiwa penting.
– Tidak dapat menentukan tempat penyimpanan yang tepat untuk barang tersebut.
5 Puisi Natal Sederhana dan Penuh Makna, Menyentuh Hati Banget!
Gangguan ini juga sering ditemukan pada penderitanya. Beberapa gangguan kesehatan mental yang kerap terjadi bersamaan dengan kondisi ini adalah :
– Depresi.
– Obsessive-compulsive disorder (OCD).
– Halusinasi.
– Gangguan antisosial.
Selain itu, penderita juga mungkin akan mengalami gangguan kesehatan mental lainnya yang belum disebutkan di atas.
Kapan Seseorang Disebut Mengalami Hoarding Disorder?
Mungkin banyak diantara kita yang terbiasa menyimpan sejumlah barang di rumah atau kamar. Barang-barang tersebut mungkin digunakan atau tidak.
Ada juga kemungkinan bahwa barang-barang tersebut sengaja disimpan untuk dijadikan koleksi.
Namun, jika demikian, tentu hal tersebut tidak bisa langsung dikategorikan sebagai sebuah masalah mental.
Jadi, apa yang membedakan antara penyimpanan barang biasa atau koleksi dengan masalah ini?
Berikut adalah ciri-ciri penyimpanan barang pada seseorang yang mengalami masalah mental :
– Penyimpanan barang menghalangi aktivitas sehari-hari di rumah atau kamar (misalnya, timbunan barang menyebabkan kesulitan memasak, mandi, atau bekerja).
– Barang disimpan secara tidak teratur.
– Menurunkan kualitas hidup orang di sekitar karena lingkungan menjadi berantakan.
– Penumpukan barang menyulitkan akses terhadap barang atau perabotan yang benar-benar dibutuhkan.
Diagnosis Hoarding Disorder
Poin-poin di atas merupakan tanda-tanda seseorang mengalami gangguan ini berdasarkan cara mereka menyimpan barang.
Untuk diagnosis lebih lanjut, dokter spesialis jiwa akan merujuk pada indikator dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition (DSM-5).
Selanjutnya, dokter akan mencocokkan gejala yang dialami pasien dengan kriteria yang tercantum dalam DSM-5.
Nah itulah sedikit penjelasan tentang gangguan mental hoarding disorder yang membuat penderitanya suka menimbun barang. Semoga bermanfaat!
Penulis: Rafika Pungki Wilujeng
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya