Kediri, LINGKARWILIS.COM – Banjir akibat luapan air di wilayah barat sungai Kabupaten Kediri menjadi perhatian serius Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Tahun 2025, Dinas PUPR fokus pada program normalisasi sungai guna mengatasi masalah pendangkalan dan penyempitan badan sungai yang kerap memicu banjir.
Kepala Bidang Prasarana dan Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR, Andri Eko Prasetyo, menjelaskan bahwa sedimentasi di aliran sungai terjadi dengan sangat cepat.
Baca juga : Pj Wali Kota Kediri Zanariah Tinjau Pelaksanaan Perluasan Imunisasi HPV Anak Perempuan Usia 15 Tahun
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat mengakibatkan luapan air dan merusak tanggul sungai.
“Normalisasi dimulai dari sungai di wilayah Maron, kemudian dilanjutkan ke lokasi lain di wilayah barat sungai. Langkah ini penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut,” jelas Andri.
Wilayah barat sungai menjadi prioritas karena sering mengalami bencana banjir yang merendam areal persawahan dan pemukiman. Menurut Andri, ketebalan sedimentasi di wilayah ini sangat tinggi dan harus segera diangkat.
Baca juga : Tujuh Kelurahan Jadi Sasaran Virus PMK, DKPP Blitar Intensifkan Vaksinasi
Selain itu, dam juga dibersihkan dari sumbatan sampah besar untuk memastikan aliran air tetap lancar, terutama di musim hujan.
“Volume sedimen yang tinggi dan sampah yang mengendap membuat alur sungai menjadi dangkal. Normalisasi adalah langkah paling tepat untuk mengatasi masalah ini,” tambahnya.
Selain normalisasi, pengerjaan plengsengan yang ambrol di Sungai Paron, Ngasem, barat Simpang Lima Gumul (SLG), sedang berlangsung. Diharapkan, pengerjaan ini selesai pada akhir bulan, diikuti normalisasi sungai di sekitarnya agar aliran air lebih lancar.
Dengan langkah ini, Dinas PUPR Kabupaten Kediri berharap dapat meminimalkan dampak banjir di wilayah barat sungai serta meningkatkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat.***
Reporter: Bakti Raharjo
Editor : Hadiyin