Kediri, LINGKARWILIS.COM – Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor wisata di Kabupaten Kediri menunjukkan tren positif pasca-pandemi Covid-19.
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri, PAD sektor wisata mencapai Rp 3,7 miliar pada 2024, melampaui target awal sebesar Rp 3,5 miliar.
Beberapa destinasi wisata yang memberikan kontribusi besar terhadap capaian ini meliputi Gunung Kelud, Simpang Lima Gumul (SLG), Air Terjun Ironggolo, Air Terjun Dolo, Umbulan Plosoklaten, dan Pemandian Corah Pare.
Baca juga : Penataan PKL di Jalan Dhoho Kota Kediri Dimulai Secara Tegas Tapi Humanis
Kepala Disparbud Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pariwisata, Rosad, menjelaskan bahwa sektor pariwisata mulai bangkit sejak 2023.
Saat itu, PAD yang ditargetkan Rp 3 miliar justru melampaui ekspektasi dengan capaian Rp 3,5 miliar. Sebelumnya, pada 2022 di masa pandemi, PAD sektor wisata hanya menyentuh Rp 2,7 miliar.
“Peningkatan ini mendorong kami untuk terus mempercantik sarana dan prasarana di lokasi wisata agar pengunjung semakin betah,” ujar Rosad, Senin (6/1/2025).
Baca juga : Kementan Salurkan 1828 Dosis Vaksin untuk Sapi Terpapar PMK di Kediri
Rosad menambahkan bahwa selain pengembangan infrastruktur, pihaknya juga berkolaborasi dengan pelaku UMKM untuk memasarkan kuliner, cinderamata, dan batik khas Kediri di area wisata.
“Langkah ini diharapkan bisa menambah daya tarik wisatawan. Kami juga menggelar berbagai pertunjukan seni, mulai dari seni tradisional hingga musik pop dan dangdut, sebagai hiburan bagi pengunjung,” imbuhnya.
Disparbud Kabupaten Kediri menargetkan PAD sektor wisata sebesar Rp 3,5 miliar untuk tahun 2025. Dengan program pengembangan yang berkelanjutan, pemerintah optimis sektor wisata akan terus berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.***
Reporter: Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin