Daerah  

Pedagang di Pasar Semen Ternyata Juga Tidak Diatur, Sebabkan Situasi Makin Semrawut   

Pedagang di Pasar Semen Ternyata Juga Tidak Diatur, Sebabkan Situasi Makin Semrawut
Padat merayap. Situasi jalan di Pasar Semen
Kediri, LINGKARWILIS.COM – Selain karena parkir kendaraan  yang semrawut, kepadatan arus lalu lintas di Pasar Semen Kabupaten Kediri juga dikarenakan melubernya sejumlah pedagang hingga bahu jalan.
Sesuai pantauan jurnalis Lingkarwilis.com Selasa (26/12/2023) pagi, para pedagang yang mangkal atau menggelar dagangannya hingga meluber ke jalan didominasi pedagang tahu, tempe, jamu, pedagang daging ayam dan sejumlah pedagang kebutuhan sehari-hari lainnya.
Keberadaan para pedagang, berjubel dengan para pembeli yang seenaknya memarkir motor menyebabkan kemacetan. Meski menyebabkan kemacetan para pedagang yang mangkal di atas trotoar bahkan memakan bahu jalan tampak tidak peduli dengan situasi karena yang penting dagangan mereka laku.
Para pedagang mengaku ketika mangkal di pinggir jalan dagangan mereka cepat habis karena banyak pembeli. Berbeda jika mereka berjualan di dalam pasar, selain sepi pembeli tempatnya juga tidak representatif.
“Alaah enak nang jobo mas, akeh pelanggan, akeh pembeli, wong yo sedeluk wae ora suwe,” ujar Bu Nur Solo, salah satu penjual jamur di Pasar Semen dengan bahasa jawa.
Ketika ditanya soal penataan pasar, Bu Nur Solo mengaku tidak tahu dan tidak peduli.
“Yo Mboh mas gak mudeng aku,” lanjutnya.
Untuk diketahui, selain keberadaan pedagang yang tidak ditata dan diatur, kemacetan di Jalan Raya Semen Kabupaten Kediri di sepanjang area Pasar Semen juga dikarenakan urusan parkir yang semrawut.
Pembeli banyak yang tidak mau memarkir kendaraannya, khususnya sepeda motor di lokasi yang sudah disediakan.
Mereka memarkir kendaraannya di sembarang tempat dan tidak peduli masuk bahu jalan padahal menyebabkan kemacetan.
Bahkan beberapa pembeli tetap nongkrong di sepeda motornya sambil transaksi dengan penjual yang pakai obrok.

Semrawutnya parkir kendaraan di Pasar Semen terjadi sejak pukul 06.00 WIB hingga sekitar pukul 10.00 WIB.  Dampaknya arus lalu lintas menjadi padat merayap sampai timbul kemacetan terutama ketika bersamaan dengan waktu berangkat sekolah dan kerja.

Kemacetan akan lebih parah lagi bila ada mobil box yang bongkar muat barang. Sedangkan keberadaan rambu lalu-lintas berupa larangan parkir tidak dihiraukan sama sekali.***

Reporter : Agus Sulistyo Budi
Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *