“Tema ini dipilih untuk menggambarkan transisi, bukan hanya transisi kepindahan ibu kota negara, tapi juga transisi yang berikutnya kepemimpinan bangsa dan negara kita,” ujar Kasetpres dalam sambutannya, dilansir dari laman resmi Presidenri.go.id
Konsep visual logo HUT ke-79 RI terdiri atas angka 79 yang mencakup tujuh konsep utama: negara kepulauan, lambang negara, pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan, ekonomi hijau, persatuan dan harapan, serta kesetaraan.
– Angka 7: Ujungnya menyerupai paruh Garuda, lambang negara yang berisi salah satu pilar kebangsaan yaitu Pancasila, melambangkan kekuatan negara. Angka 7 juga menyerupai panah ke kanan atas, simbol harapan Indonesia untuk meningkatkan investasi dan ekspor guna menggerakkan ekonomi.
– Arah Lengkungan: Lengkungan dari segala arah yang saling terhubung dalam logo menyimbolkan prinsip pembangunan negara yang berkelanjutan.
– Bentuk Dahan dan Daun pada Angka 9: Melambangkan prinsip pembangunan negara yang berlandaskan ekonomi hijau, bersinergi dengan alam, dan selalu memperhatikan akar budaya dan identitas.
– Kaki Angka 7 dan 9 : Terbuat dari bentuk yang sama, membentuk dua tangan yang menyatu sebagai simbol persatuan masyarakat Indonesia, walaupun memiliki pendapat yang berbeda-beda.
– Dua Gelombang : Representasi tujuan Indonesia untuk desentralisasi dan memeratakan pembangunan demi mencapai kesetaraan.
“Selain itu, elemen grafis terinspirasi dari aliran sungai yang merupakan sumber kehidupan. Umumnya sungai memiliki cabang-cabang yang pada akhirnya akan mengarah pada satu muara yang sama. Hal ini menyiratkan berbagai rumpun yang menyatukan kekuatan dan bergerak menuju Nusantara Baru Indonesia Maju,” jelas Kasetpres.
Logo tersebut juga menggunakan elemen grafis yang terinspirasi dari aliran sungai, menunjukkan koneksi dan dinamisme yang diharapkan dari transisi ini.
Pada penutupan sambutannya, Kasetpres mengimbau kepada semua entitas pemerintah untuk segera mempromosikan logo baru ini.