LINGKARWILIS.COM – Khoirul Badriyawan dan Leni Narasari pasangan yang tinggal di Perum Griya Srikaton Indah, RT 2/RW 1, Kelurahan Sogaten, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, mengalami tragedi memilukan setelah bayi dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan penanganan di RSIA Al-Hasanah.
Bayi yang sangat dinantikan tersebut meninggal dunia diduga akibat layanan medis yang tidak memadai dari RSIA Al-Hasanah Kota Madiun.
Khoirul Badriyawan menceritakan kepada KORANMEMO.COM bahwa kejadian bermula saat istrinya mengalami pecah ketuban sekitar pukul 21.30 WIB, dan mereka segera menuju RSIA Al-Hasanah pukul 22.00 WIB.
“Sesampai di RSIA, air ketuban istri saya terus mengalir hingga bolak-balik ke kamar mandi bahkan sampai mengelap sendiri air ketuban tersebut,” ungkap Khoirul pada Sabtu (3/8/2024).
Ditpolairud Polda Banten Evakuasi 6 Nelayan yang Tewas di Kapal, Ini Infonya
Khoirul juga mengaku sudah memberitahukan perawat tentang kondisi ketuban yang terus mengalir, namun mereka menganggap hal tersebut tidak serius dan beberapa perawat bahkan terlihat tidur.
Baru pada keesokan harinya sekitar pukul 13.00 WIB, Leni mendapatkan penanganan dan menjalani operasi untuk persalinan.
Khoirul menyatakan bahwa istrinya baru ditangani setelah 15 jam menunggu “Anak kami lahir, tetapi dokter mengungkapkan bahwa ada masalah infeksi pernapasan akibat ketuban yang sudah kering,” jelas Khoirul.
Ia menjelaskan bahwa meskipun mereka sudah datang sejak kemarin dan air ketuban sudah pecah, perawat memberi pernyataan yang berbeda saat mereka datang pagi.
Khoirul merasa ada yang tidak beres setelah mendengar pernyataan tersebut. Ketika bayi mereka dinyatakan tidak tertolong dan mereka diminta untuk mengabadikan momen terakhir, Khoirul menemukan bahwa bayi tersebut masih bisa bergerak saat disentuhnya.
Menyadari hal itu, Khoirul segera melaporkan kepada perawat dan bayi dirujuk ke RSUD Soedono Madiun.
Saat di RSUD Soedono, Khoirul menjelaskan kronologi kejadian dan dokter menyatakan bahwa penanganan yang terlambat mengakibatkan kondisi bayi seperti ini.
Sayangnya, setelah perawatan di RSUD Soedono, bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (26/7). “Kami meminta pertanggungjawaban dan keadilan dari pihak RSIA Al-Hasanah atas pelayanan yang mengakibatkan kematian anak kami. Kami khawatir kejadian serupa bisa terjadi pada warga lainnya,” pungkas Khoirul.
Reporter:Rio Hermawan. S/Andik Sukaca
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya