Kediri, LINGKARWILIS.COM – Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri mengawali tahun 2025 dengan membagikan sebanyak 2.025 bibit tanaman produktif secara gratis kepada masyarakat.
Acara berlangsung di halaman Kantor Perhutani KPH Kediri, Jalan Hasanuddin, Kelurahan Dandangan, Kota Kediri, pada Kamis (02/01/2025).
Bibit yang disalurkan meliputi tanaman Matoa, Kayu Putih, dan Sukun. Administratur KPH Kediri, Miswanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program bertajuk “Sedekah Oksigen” yang diselenggarakan serentak di tujuh kota di Jawa Timur, termasuk Surabaya, Malang, Madiun, Bojonegoro, Jember, dan Banyuwangi.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan melalui penanaman pohon, yang diharapkan mampu memperbaiki tata kelola air dan melestarikan alam.
“Kami berharap bibit yang dibagikan dapat ditanam di pekarangan rumah atau lahan kosong agar memberikan manfaat jangka panjang, termasuk menghasilkan oksigen yang bermanfaat bagi lingkungan,” ujar Miswanto.
Baca juga : Seminggu Dibuka, Posko Pengaduan UMK Baru di Blitar Masih Sepi, Beroperasi hingga Februari
Rahmat, salah satu warga penerima bibit, menyampaikan rasa terima kasih kepada Perhutani Kediri atas inisiatif ini.
“Semoga Perhutani semakin maju dan hutan di wilayah KPH Kediri tetap terjaga kelestariannya,” katanya.
Selain pembagian bibit, acara ini juga menjadi ajang apresiasi bagi karyawan berprestasi selama tahun 2024.
Ketua Pelaksana kegiatan, Sulistyono, memaparkan capaian target produksi tahun 2024 yang berhasil diraih, meliputi:
- Getah Pinus: 10.067 ton
- Kayu Olahan: 80.021 meter persegi
- Agroforestry: Rp 1,5 miliar
- Pendapatan Wisata: Rp 30 miliar
Untuk tahun 2025, Perhutani KPH Kediri menargetkan produksi 10.750 ton getah pinus dan 53.160 meter persegi kayu olahan.
Baca juga : Warung Roboh Masuk Jurang di Mojo Kediri, Satu Warga Tewas Tertusuk Kayu
Acara diakhiri dengan penandatanganan komitmen kerja antara manajemen dan Asisten Perhutani (Asper) di berbagai wilayah, seperti Pare, Pace, Tulungagung, Trenggalek, Kampak, Dongko, Bandung, dan Karangan. Komitmen ini mencakup realisasi target produksi dan pengelolaan sumber daya hutan yang lebih optimal.
Selain itu, Surat Perintah Kerja (SPK) dan Nomor Pekerjaan (Nopek) untuk tahun 2025 juga diserahkan secara simbolis kepada para Asper sebagai langkah awal implementasi program kerja di tahun ini.***
Reporter: Agus Sulistyo Budi
Editor: Hadiyin
