Kanit Pidum Satreskrim Polres Ponorogo Ipda Guling Sunaka mengatakan kedelapan pelaku mayoritas usia remaja. Mereka juga diketahui merupakan suporter Persepon Ponorogo.
“Suporter semua, mengakui kalau mereka suporter Persepon Ponorogo,” ungkap Guling, Senin (18/12/2023).
Guling menambahkan kronologi pelemparan batu tersebut terjadi seusai pertandingan penentu Grup K liga 3 Jawa Timur antara Persepon melawan Perspa di Kabupaten Magetan.
Laga yang berhasil imbang tersebut membuat Perspa maju ke 16 besar menyingkirkan Persepon Ponorogo.
“Sudah direncanakan sebelumnya, memang sejak dari Magetan sudah dibuntuti oleh pelaku hingga sampai ke Ponorogo,” beber Guling.
Paska terjadi pelemparan, unit Satreskrim Polres Ponorogo langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku dan berhasil mengamankan sebanyak 8 remaja.
Selain itu pihak Polisi juga mengamankan barang bukti berupa batu yang dilempar ke dalam bus serta pecahan kaca bus.
“Saat ini masih dilakukan penyelidikan terkait motif serta peran setiap pelaku, termasuk pengembangan terhadap pelaku tambahan,” imbuhnya.
Guling menambahkan atas kejadian tersebut sejumlah pemain Perspa Pacitan mengalami luka di bagian tangan.
“8 remaja pelaku pelemparan masih kita amankan di Mapolres untuk pemeriksaan lebih lanjut,” pungkasnya.
Sekedar informasi, Perspa dan Persepon melakoni hidup mati pada Minggu (17/12/2023) sore, dalam lanjutan liga 3 Jawa Timur.
Meski hasil akhir 1-1 dan kedua tim memiliki poin yang sama, namun Perspa lolos ke 16 besar setelah menang Head to Head atas Persepon yang menduduki peringkat ke 3.***
Reporter : Sony Dwi Prastyo
Editor : Hadiyin