Polisi Pastikan Tulang Belulang yang Ditemukan di Ngasem Bukan Manusia

Polisi Pastikan Tulang Belulang yang Ditemukan di Ngasem Bukan Manusia
Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzi Pratama (Rizky)

Kediri, LINGKARWILIS.COM – Penemuan tulang belulang yang terbungkus kain kafan di rumah warga Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, pada Senin (30/12/2024) telah ditindaklanjuti oleh Satreskrim Polres Kediri. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa tulang tersebut bukan berasal dari manusia.

Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzi Pratama, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dokter Forensik RS Bhayangkara Kediri untuk memastikan temuan tersebut. “Hasil sementara menunjukkan tulang ini bukan kerangka manusia, melainkan kemungkinan besar tulang hewan,” ujar AKP Fauzi, Rabu (1/1/2025).

Namun demikian, kepastian terkait asal-usul tulang masih menunggu hasil pemeriksaan resmi dari pihak rumah sakit. “Kita tetap menunggu hasil lengkap untuk memastikan secara detail,” tambahnya.

Baca juga : Warung Roboh Masuk Jurang di Mojo Kediri, Satu Warga Tewas Tertusuk Kayu

Kasus ini bermula saat pekerja bangunan menemukan tulang yang terbungkus kain kafan saat menggali pondasi di bagian belakang rumah milik Yuliwati, warga setempat. Paman pemilik rumah, Supandi (77), segera melaporkan temuan tersebut ke Polsek Ngasem untuk menghindari kesalahpahaman.

Supandi menyebut rumah tersebut sudah berdiri sejak tahun 1960. Bagian belakang yang digali sebelumnya adalah tanah kosong atau pekarangan yang baru direnovasi. “Karena khawatir, kami lapor ke polisi agar diperiksa lebih lanjut,” jelas Supandi.

Tim Inafis Polres Kediri bersama Dokter Puskesmas Ngasem langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tulang belulang yang ditemukan kemudian dimasukkan ke dalam kardus dan dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk pemeriksaan forensik lebih lanjut.

Baca juga : Pj Wali Kota Kediri Sambut Wapres Ma’ruf Amin di Ponpes Lirboyo, Ini Infonya

Dokter Puskesmas Ngasem, Ria Rohmatul Karimah, menambahkan bahwa tulang yang ditemukan tidak utuh dan tidak disertai bagian kepala. Kondisi ini menyulitkan identifikasi apakah tulang tersebut berasal dari manusia atau hewan. “Dilihat dari serpihan dan struktur tulang yang bercampur tanah, ada dugaan tulang ini telah terkubur lebih dari satu tahun,” ungkapnya.

Ria juga menjelaskan bahwa kain kafan yang masih terlihat cukup utuh bisa mengindikasikan penguburan dalam waktu kurang dari setahun. Namun, analisis lebih lanjut tetap diperlukan.

Dengan temuan ini, pihak kepolisian menegaskan bahwa tidak ada unsur tindak pidana maupun kekerasan yang terindikasi dari hasil pemeriksaan sementara. Namun, proses investigasi tetap berlanjut hingga hasil laboratorium resmi keluar.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak berspekulasi sebelum hasil final diumumkan. Pemerintah desa dan aparat keamanan juga siap memberikan informasi lebih lanjut terkait perkembangan kasus ini.***

Reporter : Rizky Rusydianto

Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *