LINGKARWILIS.COM – Meningkatnya peredaran narkoba di Malang Raya, khususnya Kota Batu, memicu respons aktif dari aparat kepolisian, terutama Satresnarkoba Polres Batu. Langkah ini semakin diperkuat setelah terjadinya penangkapan jaringan bandar narkoba di wilayah Malang.
Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, dalam masa awal kepemimpinannya, memaparkan strategi khusus untuk mengantisipasi peredaran narkoba. Menurutnya, sebagai destinasi wisata, Kota Batu memerlukan pengawasan ketat di tempat-tempat umum dan penginapan.
“Salah satu atensi keamanan dalam hal pemberantasan narkoba dilakukan melalui beberapa langkah. Salah satunya pengawasan pengelola tempat umum seperti wisata,” ujarnya.
Meski belum banyak detail yang bisa diungkapkan kepada publik, Kapolres Batu menegaskan akan ada peningkatan pengawasan dan pemberdayaan pengelola tempat umum.
Ia mencurigai bahwa setelah terungkapnya pabrik narkoba terbesar di Kota Malang, masih banyak transaksi narkoba yang terjadi di wilayah sekitar, termasuk Kota Batu. Dengan meningkatnya mobilitas masyarakat ke tempat wisata, ada kekhawatiran bentuk penyalahgunaan yang belum terdeteksi.
Seorang Pria Warga Badegan, Ponorogo Tewas Membusuk di Rumahnya, Istri Meninggal, Anak Jadi TKI
Dalam pemantauan, Polres Batu akan memperluas pengawasan ke sektor-sektor yang jarang dicurigai sebagai tempat konsumsi atau transaksi narkoba, termasuk penginapan dan tempat sejenis yang mungkin digunakan sebagai tempat penyimpanan.
“Terutama di penginapan, dan tempat sejenis, mungkin menjadi tempat penyimpanan,” kata pria yang sebelumnya bertugas sebagai Assessor Madya Bagpenkompeten Robunkar SSDM Polri itu.
Kapolres Batu juga menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk memastikan penanganan yang tepat. “Dari proses ini, kita akan belajar meningkatkan pengawasan di sektor-sektor yang belum tersentuh,” pungkasnya.
Reporter : Arief Juli Prabowo
Editor; Shadinta Aulia Sanjaya
