Polres Kediri Luncurkan Program Penanaman Jagung di Lahan 21 Hektare untuk Dukung Asta Cita Program Presiden

Polres Kediri Luncurkan Penanaman Jagung di Lahan 21 Hektare untuk Dukung Asta Cita Program Presiden
Karo SDM Polda Jatim didampingi Kapolres Kediri saat mencoba mesin traktor di lahan penanaman jagung (rizky)

Kediri, LINGKARWILIS.COM – Polres Kediri meluncurkan program penanaman jagung di lahan KRPH Jatirejo Perhutani, Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Selasa (12/11/2024).

Inisiatif ini dilaksanakan bersama Polda Jatim, Forkopimda Kabupaten Kediri, petani, serta berbagai pihak terkait, dalam upaya mendukung program 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto guna mencapai swasembada pangan nasional.

Kombes Pol Ari Wibowo, Karo SDM Polda Jatim, menjelaskan bahwa kegiatan ini selaras dengan Asta Cita, program unggulan Presiden yang berfokus pada ketahanan pangan.

Ia menekankan pentingnya peluncuran ini sebagai langkah awal dan pionir untuk proyek-proyek serupa di masa mendatang.

Baca juga : Banjir Terparah di Kediri di Bakalan Kecamatan Grogol, Puluhan Warga Terpaksa Mengungsi

“Lokasi ini akan menjadi percontohan bagi wilayah lainnya untuk menerapkan praktik serupa dengan dukungan pengetahuan dari dinas pertanian,” ujarnya.

Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, menambahkan bahwa proyek ini mencakup area 21 hektare di kawasan perhutani yang akan menjadi file project untuk penanaman lanjutan. Ia juga menyebut bahwa pengawasan akan mencakup pemberian bibit, pupuk, serta kontrol terhadap hama.

“Kami berharap hasil panen dapat ditingkatkan dari rata-rata 4-6 ton per hektare menjadi 8 ton per hektare,” jelas AKBP Bimo.

Area penanaman ini mayoritas terletak di Desa Gadungan sebagai tahap jangka pendek, sementara tahap jangka menengahnya direncanakan di Desa Ringinrejo pada Desember 2024 dengan total luas 90 hektare.

Baca juga : Diduga Akibat Konflik Rumah Tangga, Warga Kelurahan Bangsal, Kota Kediri Nekat Gantung Diri

Ketika ditanya alasan memilih jagung sebagai komoditas utama, AKBP Bimo menyatakan bahwa hal ini terkait dengan kestabilan harga telur, komponen penting dalam program makan siang bergizi.

“Harga telur sangat dipengaruhi oleh harga jagung, sehingga jika harga jagung stabil, harga telur juga dapat dikontrol, mendukung program makan siang gratis dan ketersediaan protein,” terangnya.***

Reporter: Rizky Rusdiyanto

Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *