Ponorogo, LINGKARWILIS.COM – Polres Ponorogo menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Simulasi yang berlangsung pada Senin (19/8/2024) di Alun-Alun Ponorogo ini melibatkan skenario kerusuhan, di mana puluhan orang tak dikenal melakukan aksi anarkis, termasuk pembakaran ban bekas, penjarahan, dan penculikan pejabat.
Simulasi ini berhasil diatasi dengan cepat oleh tim pengendali massa (Dalmas) dari Polres Ponorogo, yang mendapat dukungan dari Detasemen 45 Anti Anarkis Batalyon C Pelopor Madiun. Kapolres Ponorogo, AKBP Anton Prasetyo, menjelaskan bahwa simulasi ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga Pilkada tetap aman dan kondusif dengan melakukan pemetaan terhadap segala potensi gangguan yang mungkin terjadi selama tahapan Pilkada.
Polres Ponorogo mengerahkan sebanyak 635 personel untuk pengamanan Pilkada di wilayahnya, dengan tambahan dukungan dari TNI dan Linmas yang berjumlah 240 personel di bawah sandi Operasi Mantap Praja 2024. Operasi ini akan berlangsung selama 125 hari, mulai dari 19 Agustus hingga akhir tahapan Pilkada.
Kapolres Anton menekankan pentingnya simulasi ini untuk memastikan seluruh personel memahami peran dan tugas mereka, serta mengecek kesiapan sarana dan prasarana yang akan digunakan selama operasi berlangsung.
Ia juga menyebut bahwa semua kecamatan di Ponorogo dianggap memiliki potensi kerawanan, terutama terkait kampanye hitam, money politics, hoaks, dan ujaran kebencian. Untuk mengatasi hal ini, tim patroli akan diterjunkan di setiap daerah.
Baca juga : Bawaslu Kota Kediri Perkuat Sinergi dalam Pemetaan Kerawanan Pemilu 2024, Ini Infonya
Anton berharap Pilkada tahun ini dapat berjalan dengan sukses, aman, dan tanpa adanya polarisasi di masyarakat. Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan, meskipun terdapat perbedaan pilihan politik.***
Reporter : Sony
Editor : Hadiyin