Kediri, LINGKARWILIS.COM – Meski menghadapi ancaman penyakit mulut dan kuku (PMK), populasi ternak di Kabupaten Kediri tetap berada pada angka yang aman. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri memastikan ketersediaan hewan ternak mencukupi, baik untuk kebutuhan peternak maupun yang diperjualbelikan di pasar.
Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, drh Tutik Purwaningsih, melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh Yuni Ashmawati, menyatakan bahwa stok ternak untuk memenuhi kebutuhan Natal dan Tahun Baru (Nataru) hingga dua bulan ke depan telah dipastikan tersedia. Semua ternak juga telah menjalani pemeriksaan rutin oleh petugas kesehatan hewan.
“Populasi ternak saat ini mencapai 461.074 ekor, dengan rincian sapi potong sebanyak 234.431 ekor, sapi jantan 12.094 ekor, sapi perah 10.917 ekor, kerbau 90 ekor, kambing jantan 147.778 ekor, domba 51.658 ekor, dan kelinci 15.806 ekor,” jelas Yuni.
Baca juga : Sebanyak 14 Arca Benda Cagar Budaya Asli Kediri Kembali Setelah 21 Tahun, Selamatan Digelar di Museum Kediri
Sementara itu, populasi ternak unggas di Kabupaten Kediri tercatat sebanyak 12.782.886 ekor, terdiri dari ayam buras 1.291.199 ekor, ayam petelur 6.047.711 ekor, ayam pedaging 4.311.359 ekor, dan itik 288.637 ekor.
Yuni juga menekankan pentingnya Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) sebagai syarat utama dalam penjualan ternak. Hal ini berlaku baik untuk peternak lokal maupun pedagang dari luar daerah yang menjual ternaknya di Kabupaten Kediri.
“SKKH menjadi bukti kesehatan hewan dan memberikan keyakinan kepada pembeli bahwa ternak yang dijual dalam kondisi sehat, sehingga aman untuk dikonsumsi,” tambahnya.
Dengan langkah ini, DKPP optimistis dapat menjaga ketersediaan ternak yang sehat dan aman, khususnya menjelang akhir tahun.***
Repoter : Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin