Blitar, LINGKARWILIS.COM – Memasuki musim hujan, warga Kabupaten Blitar diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah chikungunya yang mulai merebak.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar, tercatat 22 kasus chikungunya sepanjang November hingga Desember. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan melakukan langkah antisipasi.
“Kami mengingatkan masyarakat untuk menerapkan 3M, yaitu menutup, menguras, dan mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” ujar Christine, Kamis (26/12).
Baca juga : Penetapan Rijanto-Beky sebagai Bupati dan Wakil Bupati Blitar Molor, Ini Penyebabnya
Kasus chikungunya tersebut dilaporkan dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Blitar. Meski tidak seberbahaya demam berdarah (DB), chikungunya tetap perlu diwaspadai karena menimbulkan gejala serupa, seperti demam dan tubuh lemas.
“Penularan chikungunya juga melalui nyamuk, sehingga masyarakat harus tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan,” tambah Christine.
Untuk mengantisipasi penyebaran nyamuk, Christine menekankan pentingnya menghilangkan genangan air dan barang-barang yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Pola hidup bersih dan sehat menjadi kunci utama pencegahan.
Baca juga : Pergantian Tahun, Pemkot Blitar Gelar Pesta Kembang Api dan Hiburan Musik
Sementara itu, kasus demam berdarah (DB) di Kabupaten Blitar sepanjang Januari hingga November 2024 telah mencapai 1.163 kasus, dengan 10 korban meninggal dunia. Menurut Christine, kematian umumnya terjadi karena pasien datang ke fasilitas kesehatan dalam kondisi parah.
“Jika mengalami demam yang tidak kunjung membaik dalam beberapa hari, segera periksa ke dokter atau puskesmas. Penanganan yang cepat akan mempercepat proses penyembuhan,” pungkasnya. ***
Reporter : Aziz Wahyudi
Editor : Hadiyin