Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito. Untuk mengatasi masalah tersebut, Mas Dhito meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kediri untuk melakukan terobosan agar anak-anak ini dapat kembali bersekolah sesuai jenjangnya.
Disdik Kabupaten Kediri merespon permintaan tersebut dengan program yang bertujuan mengembalikan anak-anak putus sekolah ke pendidikan formal atau non-formal.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Dr. Mohamad Muhsin, program ini berjalan secara bertahap. Hingga tahun 2023, jumlah anak putus sekolah telah berkurang menjadi 2.600 anak.
“Program tahun 2024 akan terus menyasar anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan dan berkeinginan untuk melanjutkannya. Kami berkomitmen untuk merespons kebutuhan pendidikan anak-anak ini, memastikan mereka dapat kembali bersekolah karena mereka berada dalam usia produktif dan sekolah,” ujarnya, Kamis (16/5/2024)
Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan, Disdik memperkenalkan program kesetaraan inovatif yang disesuaikan dengan kemampuan, keinginan, dan keahlian anak-anak putus sekolah.
Program ini dirancang untuk memberikan materi dan kegiatan yang relevan dan menarik bagi anak-anak, sehingga mereka termotivasi untuk belajar dan meningkatkan keterampilan mereka.
Inisiatif ini tidak hanya membantu anak-anak kembali ke pendidikan, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk masa depan yang lebih baik dengan mengembangkan kemampuan dan keahlian yang diperlukan.
Editor : Hadiyin
