Kediri, LINGKARWILIS.COM – Jumlah aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar yang memasuki masa pensiun tahun ini terbilang cukup banyak.
Dari total lebih dari 6.000 ASN yang aktif, sebanyak 464 di antaranya dijadwalkan pensiun pada tahun ini.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Blitar, Achmad Budi Hartawan, mengungkapkan bahwa setiap tahun, ratusan ASN memasuki masa pensiun.
“Untuk tahun ini, ada 464 ASN yang akan pensiun, tersebar di berbagai organisasi perangkat daerah (OPD),” kata Achmad Budi Hartawan pada Kamis (15/8).
Baca juga : Pemkot Kediri Ikuti Rakor Evaluasi Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih, Ini Infonya
Achmad menjelaskan, ASN yang akan pensiun berasal dari berbagai kategori, termasuk teknis, pengajar, dan tenaga kesehatan.
Namun, pengajar atau guru tetap mendominasi jumlah ASN yang pensiun, dengan 307 orang atau hampir setengah dari total yang pensiun. Sisanya terdiri dari tenaga kesehatan dan teknis.
Untuk mengatasi kekosongan yang ditinggalkan oleh para ASN yang pensiun, BKPSDM Kabupaten Blitar telah menyiapkan beberapa solusi, termasuk pengajuan tenaga baru baik melalui perekrutan Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Sementara menunggu proses perekrutan, pihaknya memberdayakan tenaga yang ada.
Baca juga : Pemkot Kediri Ikuti Rakor Evaluasi Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih, Ini Infonya
“Beruntung, dalam beberapa tahun terakhir, ada perekrutan tenaga baru,” tambahnya.
Achmad juga menambahkan bahwa pengajuan tenaga baru didasarkan pada data jumlah ASN yang pensiun dan dilaporkan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai acuan perekrutan tenaga baru.
Pada tahun ini, jumlah formasi yang disetujui adalah 46 formasi untuk PNS dan 1.128 formasi untuk PPPK.
Dari 46 formasi PNS, 38 di antaranya untuk tenaga teknis dan 8 untuk tenaga kesehatan, sementara tidak ada formasi PNS untuk tenaga pengajar.
Adapun untuk PPPK, tersedia 224 formasi untuk tenaga pengajar, 822 formasi untuk tenaga teknis, dan 82 formasi untuk tenaga kesehatan. Total keseluruhan formasi yang tersedia adalah 1.128 kursi.***
REporter : Aziz Wahyudi
Editor : Hadiyin