Dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, ulama, akademisi, dan pejabat pemerintah, termasuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), serta Kementerian Keuangan RI menandai komitmen nasional untuk mendukung perkembangan ekonomi syariah.
Baca juga : Menelusuri Sejarah Kerajaan Kediri yang Dikenal hingga Sebagian Sumatera
Pembukaan acara ditandai dengan lantunan sholawat dari santri Pondok Pesantren Lirboyo, menciptakan suasana khidmat. Yayat Cadarajat, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cabang Kediri, dalam sambutannya menegaskan bahwa ekonomi syariah bukan hanya alternatif, melainkan solusi untuk membangun kesejahteraan yang adil dan berkelanjutan.
“Kolaborasi antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat sangatlah penting dalam pengembangan ekonomi syariah di wilayah Mataraman.
Sementara itu, Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, juga menyatakan komitmennya untuk mendukung inisiatif ini dalam memperkuat perekonomian lokal. Menurutnya, ekonomi syariah memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan stabilitas ekonomi daerah.
Baca juga : Hadiri Bimtek Persiapan ANBK, Ini Arahan Pj Wali Kota Kediri Pada Proktor dan Teknisi
Selain diskusi dan seminar, acara ini juga menampilkan pameran produk UKM berbasis syariah dan edukasi kewirausahaan syariah bagi santri. Ribuan peserta, termasuk santri, pengusaha, dan masyarakat umum, turut serta dalam acara ini.
Penutupan acara yang akan dihadiri oleh ribuan peserta diharapkan menjadi titik awal kebangkitan ekonomi syariah di wilayah Mataraman, yang memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.
Dipilihnya Pondok Pesantren Lirboyo sebagai tuan rumah mencerminkan perannya yang besar dalam pengembangan pendidikan dan ekonomi umat di wilayah Kediri dan sekitarnya. Dengan dukungan kuat dari berbagai pihak, ekonomi syariah diharapkan tumbuh menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.***
Reporter : Agus Sulistyo Budi
Editor : Hadiyin