Kediri, LINGKARWILIS.COM – Upaya Kelurahan Semampir dalam menekan angka stunting di wilayahnya bida dibilang berhasil. Jika pada tahun 2023 angka stunting tercatat mencapai 30 persen, pada tahun 2024 jumlah tersebut berhasil ditekan hingga hanya 12 persen.
Pencapaian ini tidak lepas dari sinergi antara pemerintah kelurahan, masyarakat, dan Dinas Kesehatan, yang bersama-sama berkomitmen mewujudkan kondisi kesehatan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Kepala Kelurahan Semampir, Rizky Yudadiantika menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan bukti nyata pentingnya kolaborasi dan komitmen bersama dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras dan semangat kebersamaan, kita berhasil menurunkan angka stunting di Kelurahan Semampir. Ini adalah bukti bahwa kerja bersama yang terarah dapat menghasilkan perubahan yang luar biasa,” terangnya Jumat (9/8/2024).
Kelurahan Semampir, yang terdiri dari 30 RT dan 6 RW, memiliki karakteristik penduduk yang beragam dalam hal pekerjaan dan mata pencaharian, menambah tantangan dalam upaya penurunan angka stunting.
Namun, melalui berbagai program yang dirancang secara matang, seperti kegiatan posyandu yang bekerjasama dengan pihak kesehatan dan didukung oleh Dinas Kesehatan, tantangan ini mampu diatasi dengan baik.
Program-program tersebut melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari ibu-ibu kader posyandu hingga tokoh-tokoh masyarakat, yang secara aktif turut serta dalam memberikan edukasi tentang gizi, kesehatan ibu dan anak, serta pentingnya sanitasi yang baik.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga berperan penting dalam menyediakan sumber daya dan pelatihan bagi kader posyandu, serta memastikan akses layanan kesehatan yang memadai bagi seluruh warga.
Dengan pencapaian ini, Kelurahan Semampir menjadi contoh bagaimana kolaborasi efektif antara pemerintah, masyarakat, dan Dinas Kesehatan dapat menghasilkan dampak nyata bagi kesejahteraan bersama.
Kota Kediri sendiri telah mencapai angka 7 persen di bawah target nasional 14 persen, menunjukkan harapan menuju zero stunting, meskipun hal ini memerlukan kesadaran masyarakat dan kerja keras yang berkelanjutan.***
Reporter : Agus Sulistyo Budi
Editor : Hadiyin