LINGKARWILIS.COM – Love at First Sight film genre komedi romantis garapan Vanessa Caswill mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan, karena alur ceritanya menarik dan sinematografi yang apik.
Berdasarkan sebuah novel karangan Jennifer E. Smith yang berjudul The Statistical Probability of Love at First Sight, film ini menceritakan tentang perjalanan dua anak manusia yang sedang dalam masalahnya masing-masing.
Film Love at First Sight secara tidak langsung memperlihatkan bagaimana dua pasang kekasih bisa bertemu karena takdir dan mengupayakan satu sama lain agar menjadi jodoh (menikah).
Love at First Sight dikemas dengan cara yang berbeda, Vanessa menghadirkan narator layaknya seorang yang membacakan sebuah dongeng dan ini yang membuatnya makin menarik untuk ditonton.
Sinopsis Love at First Sight
Hadley Sullivan (Haley Lu Richardson) seorang pelajar Amerika berusia 20 tahun, baru saja ketinggalan pesawat ke London untuk datang ke pernikahan ayahnya yang kedua terpaksa memesan ulang penerbangan selanjutnya dengan harga tiket yang cukup mahal.
Hadley merasa hidupnya makin sial ketika HP yang dipegangnya mati karena habis baterai, sehingga dia mencari tempat pengisian daya yang sudah disediakan bandara.
Disanalah dia bertemu dengan seorang pria, mahasiswa asal Inggris berusia 22 tahun bernama Oliver Jones. Pria tersebut dengan sukarela meminjamkan pengisi dayanya tetapi Hadley menolaknya.
Setelah beberapa kali berbincang, keduanya merasa cocok dan sepakat untuk makan malam bersama di food court.
Hadley menceritakan bahwa dia baru saja terbang ke London untuk menghadiri pernikahan kedua ayahnya, Andrew, dan merasa ragu dengan keputusan sang Ayah untuk menikah lagi setelah beberapa tahun bercerai dari ibunya.
Disisi lain, Oliver mengungkapkan bahwa dia sedang belajar tentang inferensi statistik dan tengah terlibat dalam proyek penelitian yang belum dipastikan.
Ketika melihat Oliver membawa tas pakaian, Hadley menduga bahwa dia juga akan menghadiri pesta pernikahan, meskipun dia tidak mengungkapkan keberatan.
Setelah naik pesawat, Hadley dan Oliver harus berpisah, tetapi Oliver menemukan sabuk pengamannya rusak di kursinya, dan akhirnya dia dipindahkan pramugari ke kursi di sebelah Hadley.
Oliver merasa sangat senang bisa duduk bersebelahan dengan Hadley dan menganggap itu sebagai kejutan yang menyenangkan.
Selama penerbangan, keduanya saling bercakap-cakap dan menikmati kebersamaan mereka dengan merasa saling jatuh cinta.
Setelah mendarat di bandara, Oliver mencatat nomor teleponnya di ponsel Hadley agar dia bisa menghubunginya.
Namun sayangnya, ponsel Hadley tiba-tiba mati dan nomor tersebut tidak tersimpan, sementara Oliver sudah bergegas menuju sisi lain bandara.
Setelahnya keluar dari pesawat, keduanya tidak saling menemukan, nomor HP tidak punya sama lain. Lalu bagaimana Oliver dan Hadley menciptakan kisah cinta mereka berdua akankah mereka bisa bertemu setelah lost contact?
Bagi kamu pecinta film romantis, Love at First Sight bisa menjadi tontonan menarik untuk mengisi waktu luang saat liburan atau di waktu senggang.
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya