Trenggalek, LINGKARWILIS.COM – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek memberikan respons terkait dugaan keracunan makanan yang menimpa tujuh warga setempat. Warga tersebut dilaporkan mengalami sakit perut setelah menghadiri kegiatan kemasyarakatan di lingkungan mereka.
“Iya, ada kemungkinan mengarah ke dugaan keracunan makanan, namun masih diperlukan pemeriksaan lebih mendalam,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Trenggalek, Sunarto, Selasa (15/10). Sunarto menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk mengumpulkan dan menguji sampel makanan dari acara tersebut di laboratorium.
“Kami sudah mendata semua pasien, beberapa telah kami kirim ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, dan saat ini sampel makanan sedang diuji,” tambahnya. Saat ini, Dinas Kesehatan masih menunggu hasil laboratorium guna memastikan penyebab keracunan tersebut.
Baca juga : Pokmas di Kota Kediri Desak Pemkot Segera Realisasikan Kelanjutan Prodamas Plus 2024
Di sisi lain, Humas Rumah Sakit dr. Soedomo Trenggalek, Sudjiono, melaporkan bahwa tujuh pasien masuk ke rumah sakit sejak Jumat hingga Sabtu. Dari tujuh orang tersebut, enam telah diperbolehkan pulang, sementara satu orang meninggal dunia pada Senin (14/10). Namun, Sudjiono menekankan bahwa belum dapat dipastikan apakah keracunan makanan menjadi penyebab utama.
“Iya, mereka mengalami sakit perut, tetapi untuk penyebab pastinya, kami masih menunggu hasil uji laboratorium,” ujar Sudjiono. Ia juga menambahkan bahwa pasien yang meninggal memiliki riwayat hipertensi, yang mungkin mempengaruhi kondisi kesehatannya selama masa perawatan.***
Reporter: Angga Prasetya
Editor: Hadiyin
