Tekan Angka Stunting, Pemkab Ponorogo Terapkan Tanda Warna untuk Pantau Kesehatan Ibu dan Anak

Tekan Angka Stunting, Pemkab Ponorogo Terapkan Tanda Warna untuk Pantau Kesehatan Ibu dan Anak
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menandatangani kerjasama dalam hal penurunan angka stunting (Sony)

PONOROGO, LINGKARWILIS.COM – Dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Ponorogo, pemerintah daerah setempat meluncurkan program pemetaan kesehatan ibu hamil dan anak dengan sistem tanda khusus. Program ini dikenalkan secara resmi oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam sebuah acara di Gedung Sasana Praja pada Kamis (22/5/2025).

Bupati Sugiri menjelaskan, tanda berupa bendera warna akan diberikan untuk mengklasifikasikan kondisi kesehatan ibu hamil dan balita. Bendera hijau menandakan kondisi sehat, kuning untuk yang berisiko, dan oranye bagi yang memerlukan penanganan khusus.

“Kami ingin setiap pihak tahu kondisi di lapangan. Dengan sistem ini, penanganan bisa lebih cepat dan tepat,” ujar Sugiri.

Baca juga : PUPR Kabupaten Kediri Kerahkan Alat Berat untuk Tangani Longsor di Mojo

Ia menambahkan bahwa strategi ini juga mendorong keterlibatan masyarakat dan aparat desa dalam upaya kolektif mengatasi stunting. Targetnya, prevalensi stunting dapat ditekan sebesar dua persen setiap tahun.

“Permasalahan stunting tidak bisa ditangani sendiri oleh pemerintah. Ini harus dikerjakan bersama-sama, mulai dari keluarga, kader posyandu, hingga pemerintah desa,” tegasnya.

Untuk kelompok yang memerlukan perhatian khusus, Pemkab Ponorogo akan menyalurkan bantuan makanan tambahan, berupa beras kernel dan susu, demi mencukupi kebutuhan nutrisi ibu dan anak selama masa pertumbuhan.

Baca juga : Belum Juga Ketemu, Pencarian Mbah Tekad Dihentikan Sementara, Ini Komentar BPBD Kabupaten Kediri

“Kita akan intervensi dengan asupan bergizi seperti beras kernel dan susu. Ini penting untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal,” ujarnya lagi.

Bupati dua periode itu juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap jajanan di lingkungan sekolah. Ia mengimbau agar kantin sekolah tidak lagi menjual makanan yang tidak memenuhi standar kesehatan.

“Anak-anak perlu didukung dengan asupan bergizi, bukan jajanan sembarangan yang justru membahayakan kesehatan mereka,” pungkas Sugiri.***

Reporter : Sony Dwi Prastyo
Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *