Kediri, Lingkarwilis.com – Pelaksanaan proyek pembangunan fisik di Kelurahan Semampir Kota Kediri yang bersumber dari dana Prodamas disorot tokoh masyarakat setempat.

Sebab pekerja yang diambil untuk menggarap proyek fisik berasal dari luar Kota Kediri. Padahal program andalan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ini bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat sekitar.

Fajar Basuko, Tokoh Masyarakat (Tomas) Kelurahan Semampir Kota Kediri menuturkan, Prodamas merupakan program yang bagus bagi kepentingan masyarakat. Namun implementasi di lapangan kurang mendapatkan perhatian dari kepala kelurahan sebagai pejabat pengguna anggaran.

“Di Semampir sebagian besar pekerja proyek Prodamas berasal dari luar kota, seharusnya lurah tahu ini,” ujar Fajar Basuko pada Jurnalis Lingkarwilis.com, Senin (18/09/2023) sambil menunjukkan data yang dimilikinya.

“Saya sudah minta konfirmasi ke Pelaksana Prodamas Plus 2023 Kelurahan Semampir, seperti Ketua Pokmas, Ketua LPMK, Ketua RT, namun tidak direspon,” sambungnya.

Kata Fajar Basuko, mengacu pada Perwali No 7 tahun 2022, tentang Pedoman Tehnis Pelaksanaan Prodamas, Pasal 2 ayat 2 huruf D menyebutkan bahwa program ini untuk meningkatkan peran serta dan mendorong keberdayaan masyarakat dalam pembangunan.

“Prodamas merupakan program pemberdayaan masyarakat mulai dari usulan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelestarian berpegang pada keputusan warga sebagai forum tertinggi,” tambahnya.

Sementara itu, Hari,salah satu warga Kelurahan Semampir juga menyoroti pembangunan gedung balai RW 1 dan kampung Kreatif Tahun Anggaran 2022 yang kini mangkrak.

“Di Semampir, Peruntukan Prodamas bukan berdasarkan kebutuhan masyarakat, tetapi hanya memenuhi keinginan beberapa kelompok masyarakat. Bukti dan fakta di lapangan beberapa bangunan tidak dimanfaatkan dan sudah ada yang rusak,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kelurahan Semampir dikonfirmasi jurnalis Lingkarwilis.com melalui sambungan telepun tidak diangkat meski nada berdering.***

Reporter ; Achmad Fitriyadi
Editor ; Hadiyin