LINGKARWILIS.COM – Sedang asik menikmati keindahan alam, seorang siswa Kampung Inggris malah terseret ombak Pantai Kedungtumpang, Desa/Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung pada Minggu (13/10).
Momen siswa Kampung Inggris yang sedang menikmati keindahan ombak Pantai Kedungtumpang itu tak sengaja terekam dalam sebuah video dan rekaman tersebut viral di media sosial.
Seperti yang diunggah akun Instagram @memomedsos, saat siswa Kampung Inggris itu sedang menikmati keindahan pantai disebelah bebatuan tinggi tiba-tiba ombak menerjang begitu keras dan dirinya meringkuk untuk menghindar tetapi ternyata dirinya malah terseret ombak. Sementara temannya yang berswafoto berada agak jauh dengan dirinya tidak ikut terset ombak.
Berdasarkan informasi yang didapat, korban tersebut bernama Roni Josua (20) warga Sumatera Utara yang sedang berwisata bersama 16 teman satu sekolahnya di Kampung Inggris, Kediri.
Pencarian Remaja Kediri yang Terseret Ombak Pantai Dlodo Belum Juga Membuahkan Hasil
Mereka berangkat dari Kediri sekitar pukul 04.00 WIB dan tiba pukul 07.00 WIB. Setibanya di sana mereka langsung turun menikmati keindahan dengan bergantian berswafoto. .
Menurut Kapolsek Pucanglaban, Iptu Bambang Kurniawan setelah korban selesai berfoto, dia berdiri di tepi tebing menikmati pemandangan Pantai Kedungtumpang, dan tidak lama kemudian ombak besar menghantam tebing tlalu menyeret korban ke dalam laut.
Ketika ombak besar itu datang, teman-temannya tidak sempat menolong korban karena kejadiannya begitu cepat sehingga mereka hanya bisa melihat korban hanyut terbawa ombak. Namun, mereka langsung mencari bantuan dari warga sekitar dan pengunjung lain lalu melaporkannya ke Polsek Pucanglaban.
Setelah menerima laporan, petugas segera menuju lokasi untuk memeriksa tempat kejadian dan mendengarkan kesaksian. Menurut keterangan para saksi, korban berada sendirian di tepi tebing saat ombak menerjangnya.
Tim SAR yang tiba di lokasi langsung melakukan pencarian dengan menyisir kawasan tebing, tetapi hingga berita ini ditulis, korban masih belum ditemukan.
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya
