Kediri, LINGKARWILIS.COM – Peternak sapi di Kabupaten Kediri diminta untuk lebih waspada setelah ditemukannya kasus baru Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pada Senin (8/12), tim Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri menemukan empat sapi yang terinfeksi PMK di Dusun Joho, Desa Wates.
Kasus ini bermula dari laporan pemilik ternak dan dokter hewan mandiri yang melaporkan sapi yang menunjukkan gejala PMK, seperti tidak mau makan, mulut dan lidah yang terluka, serta air liur yang mengucur. Beberapa sapi juga tidak bisa menggerakkan kaki mereka.
Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, drh. Tutik Purwaningsih, melalui drh. Yuni Ashmawati, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, menyatakan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan dan rapid test, hasilnya menunjukkan empat sapi dari delapan ekor milik warga Joho terpapar PMK. Sisa sapi lainnya juga akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga : Pj Wali Kota Kediri Zanariah Tinjau Pelaksanaan OPM Jelang Natal dan Tahun Baru
“Sampel dari sapi yang terinfeksi kami kirim ke Balai Veteriner Yogyakarta untuk memastikan adanya PMK pada ternak tersebut,” jelas Yuni.
Setelah dinyatakan positif PMK, empat sapi tersebut segera dikarantina untuk proses pengobatan dan pemantauan lebih lanjut. Pengawasan ekstra juga dilakukan untuk mencegah penularan kepada ternak lainnya. Peternak disarankan untuk terus memberikan pengobatan dan vitamin kepada sapi yang terinfeksi.
Yuni menekankan pentingnya menjaga kebersihan kandang, menjaga kebersihan makanan dan minuman ternak, serta melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin. Kandang harus steril dari orang luar, dan hanya penjaga kandang atau pemilik ternak yang diperbolehkan masuk dengan syarat menjaga kebersihan tubuh agar virus tidak terbawa dari luar.
Baca juga : Patroli Skala Besar, Polisi Temukan Puluhan Pendekar Silat di Kediri
“Cuaca lembab saat musim penghujan ini dapat mempercepat perkembangan virus PMK, terutama pada ternak dengan daya tahan tubuh yang lemah. Oleh karena itu, pemberian makanan sehat, vitamin, dan pemeriksaan rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan ternak,” tambah Yuni.
Para peternak diminta untuk tetap berhati-hati dan menjaga kondisi kesehatan ternak agar tidak terjadi penularan lebih lanjut.***
Editor : Hadiyin