Blitar, LINGKARWILIS.COM – Angka kasus gondongan di Blitar Raya dalam beberapa bulan terakhir menjadi perhatian serius, terutama karena mayoritas penderitanya adalah anak-anak.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Blitar, Dissie Laksmonowati Arlini, mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga September 2024 tercatat lebih dari 175 kasus gondongan, dengan mayoritas penderitanya adalah siswa sekolah.
“Dalam kurun waktu sembilan bulan saja, sudah ada 175 kasus gondongan di Kota Blitar, dan hampir semuanya anak-anak,” ujar Dissie pada Kamis (07/11/2024).
Data tersebut dihimpun dari tiga puskesmas, yakni Puskesmas Kepanjenkidul, Sananwetan, dan Sukorejo. Tren peningkatan kasus terlihat signifikan pada September 2024, termasuk di puskesmas yang sebelumnya tidak mencatat kasus gondongan.
Baca juga : Pjs Bupati Kediri Dorong Penguatan Nilai Jual Lele Saat Mengunjungi Dua Produsen Ikan Lele
Gondongan, yang disebabkan oleh peradangan kelenjar parotis di sekitar pipi dan telinga, menimbulkan rasa nyeri terutama saat menelan, serta sering disertai demam. Penyakit ini bersifat menular dan menyebar melalui percikan air ludah.
“Karena itu, kami mengedukasi agar anak-anak yang terinfeksi sementara tidak berkumpul dengan teman sebayanya untuk mencegah penularan lebih lanjut,” jelas Dissie.
Penularan gondongan dapat dicegah dengan menjaga sistem kekebalan tubuh. Pengobatan melibatkan pemeriksaan ke dokter, pemberian obat, dan istirahat yang cukup. Demam dapat diatasi dengan obat penurun panas sesuai anjuran medis.
Baca juga : Sebanyak 1980 Rumah di Kabupaten Kediri Direhab Lewat Program Rutilahu
Kasus serupa juga dilaporkan di Kabupaten Blitar, di mana terdapat 240 kasus gondongan dari Januari hingga awal November 2024. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Anggit Ditya Putranto, menyebut bahwa pada November saja terjadi peningkatan signifikan dengan tambahan 138 kasus baru dalam seminggu, menjadikan total kasus di kabupaten mencapai 240.
“Peningkatan kasus pada bulan November ini sangat signifikan,” kata Anggit. Ia menekankan pentingnya deteksi dini dan penanganan cepat untuk mengurangi penyebaran gondongan di kalangan anak-anak.***
Reporter: Aziz Wahyudi
Editor: Hadiyin