Tulungagung, LINGKARWILIS.COM – Angka kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung terus meningkat. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, dr. Kasil Rokhmad, menyatakan bahwa pada minggu ketiga bulan April 2024 saja, terdapat 68 kasus DBD baru yang terdeteksi oleh Dinkes.
Sejak awal tahun 2024, terdapat 10 korban meninggal dunia akibat DBD, dengan satu kasus kematian baru berasal dari Kecamatan Pakel pada bulan April 2024.
“bulan Januari 2024 terdapat dua korban meninggal, Februari 2024 tiga korban meninggal, Maret 2024 empat korban meninggal, dan satu korban pada bulan April 2024,” rincinya.
Baca juga : 4 Biodata Penyanyi Dangdut Asli Kediri Jawa Timur yang Naik Daun, Siapa Paling Favorit?
Penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti ini semakin tersebar di wilayah Kabupaten Tulungagung, terutama di Kecamatan Sumbergempol, Pucanglaban, Ngunut, Pakel, Boyolangu, Kedungwaru, Campurdarat, dan Karangrejo.
Dr. Kasil Rokhmad mengungkapkan kekhawatiran atas jumlah kasus kematian DBD yang mencapai dua digit, sehingga meminta meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit ini.
Sebagai langkah tindak lanjut, Kasil menekankan perlunya melaksanakan program pengentasan sarang nyamuk (PSN) secara serempak dan massal di seluruh Kabupaten Tulungagung.
Baca juga : Warga Sukorejo, Lamongan Geger, Bocah Kelas 3 SD Tewas Tenggelam di Telaga
“masyarakat masih salah mengartikan PSN sebagai sekadar membersihkan lingkungan biasa, padahal PSN seharusnya mencakup pencarian dan penghapusan sarang nyamuk,” tuturnya.
Kasil menegaskan bahwa PSN bukan sekadar membersihkan rumput, selokan, atau sampah biasa, melainkan upaya mencari dan menghilangkan tempat-tempat berkembang biak nyamuk, seperti kaleng bekas yang berisi air atau barang-barang lain yang dapat menampung air. Upaya ini diharapkan dapat membantu mengendalikan penyebaran DBD di Kabupaten Tulungagung.***
Reporter : Sholeh Sirri
Editor : Hadiyin