Daerah  

Ziarah ke Makam Pendiri NU, Tri Rismaharini Tegaskan Tak Ada Kepentingan Politik!

Ziarah ke Makam Pendiri NU, Tri Rismaharini Tegaskan Tak Ada Kepentingan Politik!
Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), melakukan ziarah ke sejumlah makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang. (agung/lingkar)

LINGKARWILIS.COM – Jelang Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024, pasangan Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) melakukan ziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang pada Rabu (20/9) petang.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian ziarah yang dilakukan Risma termasuk kunjungan sebelumnya ke makam Bung Karno di Blitar.

Risma dan Gus Hans memulai ziarah mereka di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, di mana mereka melakukan tahlil dan tabur bunga di makam tokoh-tokoh NU seperti KH. Hasyim Asy’ari, Gus Dur, dan Umi Kalsum.

Setelah berziarah, Risma mengungkapkan adanya ikatan emosional dengan salah satu pendiri NU, “”Nenek saya ada di sini, tapi dulu saya masih kecil, jadi tidak mengantar ke pemakaman sini. Waktu di Surabaya, saya ikut merawat jenazah beliau. Ketika tadi bertemu Gus Kikin (pengasuh Ponpes Tebuireng), saya hanya menjelaskan siapa saya,”  katanya.

Dia menegaskan bahwa ziarah ini tidak berkaitan dengan kepentingan politik melainkan bagian dari tradisi pribadi yang telah lama dilakukannya.

Dalam kesempatan tersebut, perempuan umur 62 tahun itu juga mengenang pengalamannya menutup lokalisasi Dolly di Surabaya. Dia diundang oleh para kiai di Tambakberas, Jombang, yang menanyakan keberaniannya dalam mengambil keputusan tersebut.

“Saya dulu waktu menutup lokalisasi Dolly, saya diundang kiai-kiai Tambakberas. Mereka tanya, ‘Kamu siapa kok berani?’ Kebetulan ada saudara yang membawa silsilah keluarga, dan Yai Mutawakil berkata, ‘Ya sudah, kamu memang keturunan panglima perang. Paling saya cegah juga tidak mau. Kalau butuh pasukan, saya bantu’,” ” kenang Risma.

Walaupun ziarah ini terjadi di tengah masa pencalonan sebagai Cagub dan Cawagub, Risma menekankan bahwa kegiatan tersebut murni sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur dan ulama NU, dan tidak ada hubungannya dengan kampanye politik.

Reporter : Agung Pamungkas

Editor: Shadinta Aulia Sanjaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *