LINGKARWILIS.COM – Sebanyak 146 desa yang tersebar di 21 kecamatan di Kabupaten Jombang kini dikategorikan sebagai wilayah rawan bencana. Hal ini disampaikan oleh Plt. Kepala BPBD Jombang, Yudha Asmara dalam rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi lintas sektor.
Berdasarkan data, terdapat 146 desa dari 21 kecamatan yang masuk dalam kategori rawan bencana. Yudha juga merinci beberapa kecamatan dengan tingkat risiko tinggi meliputi Kecamatan Perak dengan 7 desa rawan bencana, Gudo dengan 6 desa, Ngoro dengan 3 desa, Bareng dengan 5 desa, Wonosalam dengan 7 desa, Mojoagung dengan 7 desa, Mojowarno dengan 2 desa, Diwek dengan 18 desa, serta sejumlah desa lainnya yang tersebar di berbagai wilayah.
Yudha menegaskan pentingnya meningkatkan kewaspadaan, khususnya dengan datangnya musim hujan. Ia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada seiring dengan dimulainya musim hujan.
Cara Merawat Burung Murai Batu Mabung Cuma Pakai Bumbu Dapur
Sebagai bentuk antisipasi, BPBD Jombang telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempersiapkan program, anggaran, dan personel pendukung.
Yudha memaparkan, BPBD telah mempersiapkan sejumlah langkah preventif, seperti kerja bakti, simulasi latihan, serta penetapan rumah hunian di wilayah berisiko bencana.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa BPBD juga menyiapkan langkah-langkah penanganan pascabencana, termasuk pengaturan personel dan distribusi bantuan “Dengan persiapan ini, kami berharap dampak bencana bisa diminimalisir,” tuturnya
Sementara itu, Pj Bupati Jombang, Teguh Narutomo, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul ditetapkannya potensi rawan bencana di wilayah tersebut.
Ia menekankan bahwa dengan datangnya musim hujan, kewaspadaan dini perlu ditingkatkan sebagai bentuk perhatian serius bagi masyarakat.
Reporter : Taufiqur Rachman
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya