LINGKARWILIS.COM – Masalah hoarding disorder atau gangguan menimbun, adalah kondisi psikologis yang ditandai dengan kesulitan membuang barang, terlepas dari nilai sebenarnya.
Gangguan hoarding disorder sering kali membuat seseorang menyimpan barang secara berlebihan hingga mengganggu fungsi ruang hidupnya.
Tidak jarang, gangguan hoarding disorder ini diabaikan atau disalahpahami sebagai sifat malas atau kebiasaan buruk, padahal penyebabnya sering kali lebih kompleks dan terkait dengan aspek emosional, psikologis, hingga biologis.
Artikel ini akan membahas berbagai faktor yang menjadi penyebab seseorang mengalami hoarding disorder serta pentingnya mengenali tanda awal agar dapat segera ditangani.
Mengenal Hoarding Disorder, Gangguan Mental yang Suka Menimbun Barang
Penyebab Seseorang Mengalami Hoarding Disorder
Melansir dari laman Klik Dokter, hingga saat ini sebenarnya penyebab pasti dari masalah mental ini belum diketahui.
Namun, ada beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan gangguan penimbunan barang-barang, antara lain :
1. Menurunnya Dorongan untuk Merawat Diri
Masih dari laman yang sama, menurut Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog, masalah ini bisa disebabkan oleh menurunnya minat atau dorongan untuk merawat diri, seperti kebersihan tubuh, kebersihan tempat tinggal, dan hal-hal lainnya.
Gejala penurunan perawatan diri ini dapat ditemukan pada masalah kejiwaan, seperti depresi berat, skizofrenia, obsesi terhadap benda-benda tertentu, dan kontrol diri yang lemah.
2. Kepribadian
Banyak penderita gangguan penimbunan barang mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan.
Mereka sering ragu dan merasa sulit membuang barang, karena berpikir barang tersebut akan berguna di masa depan.
Selain itu, penderita gangguan ini umumnya juga memiliki masalah dalam perhatian, pengorganisasian, dan pemecahan masalah.
4 Resep Bumbu Sosis Bakar Simple untuk Hidangan Tahun Baru yang Spesial, Bisa Jadi Ide Jualan Juga!
3. Apatisme
Apatisme ini terkait dengan kurangnya kepedulian penderita terhadap penilaian orang lain, kondisi tetangga, atau dampak kebersihan diri terhadap orang lain.
Dengan menumpuk dan menimbun banyak barang, mereka merasa tidak mengganggu siapa pun.
4. Riwayat Keluarga
Faktor riwayat keluarga juga dapat memicu seseorang mengalami gangguan kesehatan mental ini.
Terdapat hubungan yang kuat antara memiliki anggota keluarga dengan gangguan penimbunan barang dan seseorang yang mengalami gangguan tersebut.
5. Pengalaman Masa Kecil
Pengalaman masa kecil dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan seseorang mengalami masalah mental ini.
Misalnya, kekhawatiran tentang uang atau hidup dalam kemiskinan, barang-barang yang diambil atau dibuang, atau kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi.
Berbagai pengalaman tersebut mungkin membuat seseorang kesulitan dalam mengatur barang-barangnya.
4 Resep Bumbu Sosis Bakar Simple untuk Hidangan Tahun Baru yang Spesial, Bisa Jadi Ide Jualan Juga!
6. Trauma dan Kehilangan
Beberapa orang mengalami gangguan ini setelah mengalami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan dan sulit dihadapi, seperti kehilangan orang yang dicintai akibat kematian atau perceraian, atau kehilangan harta benda akibat kebakaran.
7. Ketertarikan Emosional dengan Barang
Seseorang dengan gangguan ini seringkali memiliki ikatan emosional yang kuat terhadap barang-barang mereka, yang dianggap sebagai bagian dari identitas atau kenangan mereka.
Meskipun mungkin tampak tidak serius, kondisi ini bisa mengancam kehidupan penderitanya dan menyebabkan konflik dengan orang lain yang berusaha mengurangi atau menghilangkan tumpukan barang.
Oleh karena itu, jika Kamu atau orang terdekat mengalami gejala-gejala di atas, segeralah mencari bantuan dari tenaga profesional untuk mengatasinya.
Waspadai gangguan hoarding disorder ini sebelum membawa dampak yang lebih serius pada kehidupan pribadi dan sosial kalian!
Penulis: Rafika Pungki Wilujeng
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya