Daerah  

95 Rumah Rusak Akibat Angin Puting Beliung, BPBD Tulungagung Beri Bantuan

95 Rumah Rusak Akibat Angin Puting Beliung, BPBD Tulungagung Beri Bantuan
Petugas BPBD Tulungagung saat mendatangi rumah yang rusak akibat bencana angin puting beliung (istimewa)

LINGKARWILIS.COM – Meanggapi korban angin puting beliung yang telah merusak atap puluhan rumah di tujuh kecamatan di Tulungagung pada awal November 2024, BPBD Tulungagung akan mengirimkan bantuan atap untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi.

Berdasarkan catatan BPBD Tulungagung, terdapat tujuh kecamatan di Tulungagung yang terdampak angin puting beliung sejak awal bulan November 2024.

Sebanyak 95 rumah mengalami kerusakan pada bagian atap, begitupula dengan Kecamatan Boyolangu dan Ngunut menjadi yang paling parah, masing-masing dengan 41 rumah terdampak.

Kecamatan Pagerwojo dan Sendang masing-masing mencatat lima rumah rusak, sedangkan Kecamatan Kedungwaru, Pakel, dan Karangrejo masing-masing satu rumah.

Epilepsi Diduga Kambuh, Pemuda Tulungagung Meninggal Dunia Setelah Pamit Pergi Mengaji

Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung, Robinson Nadeak menjelaskan total kerusakan akibat angin puting beliung hampir mencapai jumlah yang terdampak pada peristiwa serupa di awal tahun 2024 yang mencapai lebih dari 100 rumah.

BPBD telah melakukan pendataan dan asesmen terhadap 95 rumah yang terdampak untuk menentukan bantuan yang sesuai. Meskipun semua rumah mengalami kerusakan pada bagian atap, hanya 54 rumah yang menerima bantuan atap berupa genteng atau asbes, sementara sisanya memilih untuk memperbaiki rumah secara mandiri. Sebanyak 3.869 genteng dan asbes telah disalurkan kepada para penerima bantuan.

Robinson menambahkan bahwa angin puting beliung, sebagai bencana hidrometeorologi, harus diwaspadai, terutama di wilayah dataran rendah.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa potensi angin kencang bisa terjadi di daerah pegunungan, seperti di Kecamatan Sendang dan Pagerwojo.

Ia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat hujan disertai angin kencang, terutama saat mencari tempat berteduh. Masyarakat diminta menghindari berteduh di dekat pohon, karena angin kencang berisiko menyebabkan pohon tumbang.

Reporter : Mochammad Sholeh Sirri
Editor : Shadinta Aulia Sanjaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *