Kediri, LINGKARWILIS.COM – Seorang lelaki tua, Mbah Katijan, warga Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri hanya bisa memandang rumahnya yang porak-poranda usai diterjang banjir bandang.
Wajahnya yang penuh keriput mencerminkan keletihan dan kesedihan mendalam. Sesekali, ia mengusap keringat di dahinya dengan punggung tangan, mencoba menguatkan diri di tengah keterpurukan.
Air bah yang datang dari sungai di selatan rumahnya menghancurkan segalanya dalam sekejap. Kejadian tersebut membuatnya kalut karena banyak barang berharga, termasuk surat-surat penting, ikut hanyut terbawa arus.
“Saya sempat mencoba mempertahankan almari karena di dalamnya ada sertifikat tanah, ijazah anak, dan dokumen penting lainnya. Tapi air terlalu deras, saya pun ikut terseret,” kenangnya dengan tatapan kosong.
Baca juga : 7 Oleh-oleh Khas Kediri yang Awet dan Tahan Lama, Bisa Dibawa ke Luar Kota!
Tak hanya barang-barang berharga yang lenyap, namun juga mimpi dan hasil kerja keras yang ia kumpulkan selama bertahun-tahun.
Ketika air semakin meninggi, Mbah Katijan yang bertubuh jangkung itu segera bertindak untuk menyelamatkan keluarganya. Awalnya, ia berencana membawa mereka ke mushola di depan rumah.
“Tapi air terus naik dan kami harus mencari tempat yang lebih aman,” jelasnya.
Dengan sisa tenaga, ia dan anaknya berhasil membawa seluruh anggota keluarga ke bukit bekas galian C, tempat yang lebih tinggi dan aman. Di sana, mereka bergabung dengan warga lain yang juga mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Baca juga : 30 Link Twibbon Tahun Baru 2025 yang Unik dan Menarik, Intip Yuk!
“Saat itu, yang ada di pikiran saya hanya menyelamatkan nyawa keluarga. Soal harta dan dokumen penting yang hanyut, biarlah nanti diikhtiarkan kembali,” ucapnya pasrah.
Hingga berita ini diturunkan, warga sekitar masih bergotong royong membersihkan lumpur dan puing-puing yang tersisa. Bantuan logistik dan kebutuhan darurat juga mulai berdatangan. Meski dihantui kehilangan besar, Mbah Katijan tetap berusaha tegar menghadapi cobaan ini bersama warga lainnya.***
Reporter: Bakti Wijayanto
Editor: Hadiyin