Kediri, LINGKARWILIS.COM – Curah hujan deras selama lima jam, dimulai pukul 10.00 hingga 16.00, menyebabkan Sungai Tiron meluap dan merendam rumah warga di Desa Tiron. Sebanyak 26 rumah terdampak banjir dengan berbagai tingkat kerusakan, mulai dari ringan, sedang, hingga berat.
Setelah air mulai surut pada pukul 17.30, petugas BPBD Kabupaten Kediri, Damkar, TNI, dan Polri bersama warga setempat bergerak cepat membantu evakuasi barang-barang yang masih tersisa di rumah warga. Air yang meluap dari Sungai Tiron sempat mencapai setinggi dada orang dewasa.
Stefanus Joko Sukrisno, Kepala BPBD Kabupaten Kediri, menyatakan bahwa warga terdampak akan menerima bantuan logistik dan sembako dari Pemkab Kediri untuk meringankan beban mereka.
Baca juga : Kapolres Kediri Kota Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem
“Berdasarkan data BMKG Bandara Dhoho, curah hujan saat banjir bandang mencapai 124 milimeter, yang sudah termasuk kategori ekstrem. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, dan kami sedang mendata kerugian akibat kejadian ini,” jelas Joko.
Ia menambahkan bahwa BPBD Kabupaten Kediri bersinergi dengan berbagai instansi terkait untuk percepatan penanganan bencana ini. Dinas Perkim akan menangani perbaikan rumah yang rusak, sementara alat berat dan Damkar dikerahkan untuk membersihkan jalan yang dipenuhi lumpur.
Ina Rahayu, Kepala Desa Tiron, menegaskan bahwa upaya penanganan banjir dilakukan secara kolaboratif. Pendataan rumah yang rusak sedang dilakukan, sementara Dinas PUPR akan memeriksa kondisi gorong-gorong dan sungai untuk mencegah kejadian serupa.
Baca juga : Sebanyak 10 Desa di Kabupaten Kediri Terendam Banjir Akibat Hujan Deras dan Luapan Sungai
“Kami telah menyiapkan posko pengungsian di Balai Desa Tiron, dan sebagian warga mengungsi ke rumah saudara mereka. Kebutuhan makanan sudah disiapkan sejak Minggu sore hingga hari-hari berikutnya,” kata Ina.
Damiran (40), warga Dusun Tiron, mengungkapkan bahwa rumahnya terendam banjir hingga menyebabkan beberapa barang hanyut. Beruntung, ia dan keluarganya berhasil menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi dan aman.
“Kami langsung keluar rumah saat air mulai naik. Namun, rumah adik saya, Misri (35), ambruk karena tidak mampu menahan arus deras dari sungai,” jelasnya.
Kasijan (55), warga lainnya, juga mengalami kejadian serupa. Awalnya, air hanya sebatas mata kaki, tetapi kemudian meluap dengan cepat dan menghanyutkan barang-barang di rumahnya.
“Sebuah almari yang berisi surat-surat penting keluarga ikut hanyut. Saya berusaha menahan, tetapi arus air terlalu kuat,” imbuh Kasijan.
Saat ini, proses pendataan dan pembersihan area terdampak terus dilakukan untuk mempercepat pemulihan kondisi di Dusun Tiron, Kecamatan Banyakan.***
Reporter : Bakti Wijayanto
Editor: Hadiyin