Kediri, LINGKARWILIS.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga (DP3AP2KB) Kota Kediri menyebut bahwa angka pernikahan dini di Kota Kediri tahun 2023 meningkat dibanding tahun 2022 lalu.
“tahun 2024 akan ada lima program yang dijalankan oleh DP3AP2KB Kota Kediri untuk menekan angka pernikahan dini,” ujar Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AP2KB Kota Kediri, Siti Nurlaila, Kamis (22/2/2024).
Yang pertama, kata Siti Nurlaila, adalah pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA).
Baca juga : Pemuda Pancasila Kota Kediri : Harus Ada Regulasi yang Jelas Terkait Foto Caleg di Surat Suara
“Karena di Kota Kediri masih belum ada, maka kami mendorong agar segeranya dibentuk UPTD PPA. Ini agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat perempuan atau anak yang membutuhkan bisa lebih terfokuskan,” ungkap Siti.
Terkait pembentukan UPTD PPA ini, DP3AP2KB Kota Kediri telah mengusulkan dan sudah sampai di biro organisasi provinsi.
Untuk sekarang Siti Nurlaila berharap UPTD PPA ini sudah bisa diresmikan di bulan Juli mendatang. Melihat bagaimana situasi sekarang, Laila merasa UPTD PPA sangat diperlukan di Kota Kediri.
“Waktu pengajuan saya menjelaskan kenapa UPTD PPA ini sangat perlu di Kota Kediri,” lanjutnya.
Baca juga : Pemuda Pancasila Kota Kediri : Harus Ada Regulasi yang Jelas Terkait Foto Caleg di Surat Suara
Yang kedua adalah penguatan kelembagaan forum anak di tiap kelurahan, tiap kecamatan, dan kota untuk mempererat hubungan para petugas untuk menjadi pelopor dan pelapor.
Karena para petugas yang berjaga di kelurahan, kecamatan, dan kota merupakan jalan pertama sebagai orang yang mendengarkan laporan atau aduan dari perempuan dan anak.
Sedangka yang Ketiga adalah memaksimalkan peran masyarakat untuk membentuk Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
Baca juga : Warga Kediri Merapat! Ada Durian Gratis untuk Umum, Cek Tanggal Makan Bersamanya Disini
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga, karena seperti yang diketahui keluarga adalah tempat pertama seseorang untuk mendapatkan kenyamanan dan belajar, untuk ini DP3AP2KB menyediakan konseling.
“Kami bekerja sama dengan psikolog untuk memberikan konseling gratis,” ujar Laila.
Yang keempat adalah memaksimalkan peran Satuan Petugas (Satgas) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di tingkat kelurahan sebagai upaya pencegahan, penanganan, dan pendampingan kasus.
“Dengan sistem yang sudah kami bangun dengan baik, semoga program penurunan angka pernikahan dini bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.***
Reporter : Dhea Safira
Editor : Hadiyin