LINGKARWILIS.COM – Peringatan Hari Anak Sedunia menjadi salah satu peringatan hari bersejarah yang dirayakan secara nasional maupun internasional.
Tidak hanya di Indonesia, bahkan peringatan Hari Anak Sedunia juga diperingati secara global.
Tapi tahukah kamu ternyata peringatan Hari Anak Sedunia berbeda dengan Hari Anak Internasional dan tanggal peringatannya pun juga berbeda
Lantas, apa yang menjadi berbeda antara Hari Anak Sedunia vs Hari Anak Internasional? Yuk kita cari tahu bareng!
Perbedaan Burung Murai Batu Over Emosi vs Over Birahi, Simak Yuk!
Hari Anak Sedunia
Melansir dari dari situs resmi UNICEF, penetapan Hari Anak Sedunia dimulai setelah Majelis Umum PBB mengesahkan Deklarasi Hak Anak pada 20 November 1959.
Pada waktu yang sama, Majelis Umum PBB juga mengadopsi Konvensi Hak Anak. Sejak itu, tanggal 20 November diperingati setiap tahun sebagai Hari Anak Sedunia.
Meskipun hari tersebut telah diperingati sejak tahun 1954, baru pada tahun 1990 Majelis Umum PBB yang secara resmi menetapkannya.
Peringatan ini bertujuan untuk menunjukkan kepedulian dan perhatian masyarakat terhadap kondisi anak-anak di seluruh dunia, dengan harapan dapat menghormati, melindungi, serta memenuhi hak-hak anak.
UNICEF, sebagai organisasi internasional yang berfokus pada pemenuhan hak-hak anak, menyoroti beberapa hal penting, di antaranya:
– Setiap anak berhak tumbuh di lingkungan yang aman.
– Setiap anak berhak hidup dan berkembang.
– Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
UNICEF berusaha mengurangi angka kemiskinan agar semua anak memiliki kesempatan hidup yang setara.
Selain itu, UNICEF juga berupaya memberdayakan anak perempuan dan perempuan, serta memastikan mereka dapat berpartisipasi secara penuh dalam bidang politik, sosial, dan ekonomi.
Organisasi ini juga bekerja pada berbagai kondisi darurat, memberikan bantuan penyelamatan hidup dan perlindungan jangka panjang bagi anak-anak dan keluarga mereka.
Berdasarkan laporan UNESCO 2017-2018 Global Education Monitoring Report, tercatat sebanyak 246 juta anak tidak memiliki akses terhadap pendidikan.
SIMAK! Ini Manfaat Kencur untuk Burung Murai Batu dan Resep Jamu Tradisional yang Aman
Data ini menjadi pengingat bahwa peringatan ini sangat relevan dalam mengajak banyak pihak untuk lebih fokus pada pendidikan anak-anak.
Selain isu pendidikan, terdapat beberapa masalah lain yang mendapat perhatian pada peringatan ini, yang disoroti oleh UNICEF, di antaranya:
– Masalah terkait pemenuhan kebutuhan air bersih, udara yang sehat, dan iklim yang aman. Hampir setengah juta anak hidup di wilayah yang rawan terkena banjir.
– Satu dari empat anak hidup dan belajar di daerah konflik. Sebanyak 75 juta anak dan remaja terpengaruh oleh konflik dan bencana alam, yang mengganggu kegiatan pendidikan mereka.
– Masalah kesehatan mental anak, di mana WHO memperkirakan sekitar 62.000 remaja meninggal dunia pada tahun 2016 akibat melukai diri sendiri, yang kini menjadi penyebab utama kematian pada remaja berusia 15-19 tahun.
Tanpa Oven! 3 Resep Bolu Kukus Simple dan Praktis ala Chef Devina Hermawan, Dijamin Lembut Banget!
Hari Anak Internasional
Hari Anak Sedunia seringkali disamakan dengan Hari Anak Internasional, padahal keduanya memiliki fokus isu yang berbeda.
Hari Anak Sedunia diperingati setiap 20 November, sementara Hari Anak Internasional jatuh pada 1 Juni.
Peringatan Hari Anak Sedunia bertujuan untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap anak dan cara mereka diperlakukan.
Selain itu, perayaan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan anak-anak.
Sementara itu, Hari Anak Internasional lebih berfokus pada memberikan perlakuan yang adil kepada anak-anak yang menghadapi masa-masa sulit.
Perayaan ini untuk memastikan mereka dapat berkembang dengan baik tanpa dieksploitasi serta mendukung mereka untuk mengembangkan bakat yang bermanfaat bagi masyarakat.
Meski memiliki tujuan dan fokus yang berbeda, kedua peringatan ini tetap menitikberatkan pada kondisi anak-anak di seluruh dunia.
Meskipun berbeda, namun peringatan Hari Anak baik Nasional, Sedunia, maupun Internasional sama-sama penting karena menyangkut tentang kehidupan anak.
Penulis: Rafika Pungki Wilujeng
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya
