Daerah  

Bazar Pangan Murah di Kediri Diserbu Pembeli,  Beras 8 Ton Habis Terjual Dalam Dua Jam 

Bazar pangan murah di Gerakan Pangan Murah DKPP Provinsi Jatim bersama DKPP Kabupaten Kediri di Kantor Camat Pagu Selasa pagi
Bazar pangan murah di Gerakan Pangan Murah DKPP Provinsi Jatim bersama DKPP Kabupaten Kediri di Kantor Camat Pagu Selasa pagi. (bakti)
Kediri, Lingkarwilis.com – Bazar pangan murah yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan ( DKPP ) Provinsi Jatim bersama DKPP Kabupaten Kediri di Kantor Kecamatan Pagu, Selasa (29/8) pagi langsung diserbu pembeli.
Beras yang disiapkan sebanyak 8 ton habis diserbu pembeli hanya dalam waktu dua jam dari setelah dibuka bazar pukul 08.00.

Untuk harga, beras premium di bazar ini Rp 9000 per kilogram sedangkan di toko atau di pasar harganya mencapai Rp 13.000 per kilogram.

Warga rela antre demi mendapatkan dua kantong beras masing-masing berisi 5 kilogram.

Gerakan bazar pangan murah ini sinergi dengan Bulog, bagian perekonomian, Disdag dan Paguyuban Perdagangan Indonesia (PPI) Kabupaten Kediri, Swalayan dan UMKM.

Adanya gerakan bazar pangan murah ini upaya meringankan beban warga saat harga beras naik di minggu ini.

Arbai Kepala Bidang (Kabid) distribusi, ketersediaan dan kerawanan pangan DKPP Kabupaten Kediri mengatakan selain beras,barang lainya yang disiapkan berupa minyak goreng 250 liter dengan harga Rp 13.000 per liter, untuk gula 140 kilogram dengan harga Rp 13.000 per kilogram dan telur 1 kwintal dengan harga Rp 26.000 per kilogram.

“Dipilihnya lokasi gerakan pangan murah di Kantor Camat Pagu dengan karena ingin menjangkau masyarakat. Pagu juga jauh dari pasar besar pasar Kabupaten. Kita ingin lebih mendekat ke masyarakat agar mudah menjangkau,” jelasnya.

Ditambahkan Arbai pentingnya lintas instansi dalam gerakan bazar pangan murah ini karena pentingnya adanya ketersediaan pangan oleh Dispertabun terkait luas tanam dan data fuso, keterjangkauan terkait harga dan ketermanfaatan terkait status gizi oleh Dinas Kesehatan.

“Tentu salah satu solusi adalah gerakan bazar pangan murah dan yang penting lagi perlu pertimbangan keluasan tanam. Sehingga ketercukupan pangan dan gizi warga terpenuhi,” jelasnya.***

Reporter : Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *