Kediri, LINGKARWILIS.COM – Memasuki awal tahun 2025, harga jagung di Kabupaten Kediri mengalami penurunan. Jika sebelumnya harga jagung sempat menyentuh Rp 5.200 per kilogram pada akhir Desember 2024, kini harganya turun menjadi Rp 5.000 per kilogram. Meski hanya turun Rp 200, perubahan ini cukup memicu kekhawatiran di kalangan petani.
Kusdariyanto (40), seorang petani jagung asal Kecamatan Ringinrejo, mengungkapkan bahwa fluktuasi harga jagung sebenarnya bukan hal baru. Namun, ia menilai penurunan kali ini cukup mengejutkan karena terjadi di luar masa panen raya yang biasanya menjadi penyebab utama penurunan harga.
“Biasanya harga turun saat panen raya, tapi sekarang panen tidak merata. Ini membuat kami khawatir karena pengeringan jagung saat musim hujan juga memakan waktu lebih lama akibat kadar air yang tinggi,” jelas Kusdariyanto.
Baca juga : Kejari Kabupaten Kediri Selamatkan Miliaran Rupiah Uang Negara di Tahun 2024
Petani berharap pemerintah dapat turun tangan untuk menstabilkan harga jagung, terutama di tengah kondisi musim hujan yang mempersulit proses pengeringan.
“Kami berharap pemerintah bisa menjaga harga tetap stabil agar kami tidak merugi, terutama saat musim hujan yang membuat jagung sulit dikeringkan,” tambah Kusdariyanto.
Meski menghadapi tantangan ini, Kusdariyanto berencana untuk menanam jagung kembali dengan target panen awal Ramadan atau satu minggu menjelang Lebaran 2025.
Ia berharap harga jagung bisa kembali naik menjelang hari raya, sehingga petani dapat memperoleh keuntungan yang lebih baik.
“Semoga harga kembali membaik di saat Lebaran nanti. Kami tetap optimis dan berusaha sebaik mungkin,” pungkasnya.***
Reporter: Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin