Trenggalek, LINGKARWILIS.COM – Sebanyak 23 warga Dusun Depok, Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek terpaksa mengungsi akibat bencana tanah gerak yang merusak rumah mereka. Bencana ini dipicu hujan lebat yang melanda wilayah tersebut pada 15–16 Desember.
“Untuk sementara, warga diungsikan ke tempat yang lebih aman guna menghindari risiko yang lebih besar,” ujar Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranu Dikarta saat meninjau lokasi bencana dan menyalurkan bantuan, Selasa (17/12).
Retakan tanah sepanjang 300 meter telah menyebabkan dinding rumah warga mengalami keretakan yang cukup serius. AKBP Indra menegaskan bahwa kondisi ini memerlukan penanganan komprehensif untuk memastikan keselamatan warga.
Baca juga : UPT Mitrologi Legal Disdag Kediri Berikan Layanan Tera Timbangan Gratis untuk Pedagang
“Situasi ini cukup memprihatinkan dan harus ditangani segera agar tidak membahayakan penghuni rumah,” tambahnya.
Sambil menunggu solusi jangka panjang, pihak kepolisian bersama stakeholder terkait menyalurkan bantuan sosial bagi warga terdampak. Selain itu, tim medis dari Sidokkes Polres Trenggalek turut dikerahkan untuk memberikan pemeriksaan kesehatan gratis serta bantuan obat-obatan.
Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono, mengungkapkan bahwa tanah gerak tersebut merusak 11 rumah dan satu musala. Dari dampak tersebut, sebanyak 9 kepala keluarga yang terdiri dari 23 jiwa mengungsi ke rumah kerabat mereka.
“Tanah gerak ini telah mengakibatkan kerusakan serius pada 11 rumah dan sebuah musala. Sebanyak 23 jiwa dari 9 kepala keluarga di 8 rumah telah mengungsi ke lokasi yang lebih aman,” jelas Triadi.
Baca juga : Refreshing Pasca UAS di SDN Ngadirejo 1 Kediri, Memulihkan Semangat Belajar Siswa
Triadi juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat muncul akibat curah hujan tinggi. Wilayah Kabupaten Trenggalek, yang dikenal sebagai Bumi Menak Sopal, memang kerap dilanda hujan deras pada musim ini.
“Kami mengingatkan masyarakat agar selalu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, terutama tanah longsor dan tanah gerak,” pungkasnya.***
Reporter: Angga Prasetya
Editor: Hadiyin