Trenggalek, LINGKARWILIS.COM – Bencana tanah gerak di RT 18/RW 03 Dusun Depok Desa Ngrandu Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek semakin parah. Imbasnya, sebanyak 38 rumah warga mengalami kerusakan hingga membuat 119 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Untuk saat ini ada sebanyak 119 jiwa dari 43 kepala keluarga yang mengungsi akibat dampak bencana itu. Kita prioritaskan langkah keselamatan,” kata Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, Rabu (18/12).
Jumlah warga yang mengungsi itu, lanjut Triadi, bertambah banyak jika dibandingkan dengan dampak bencana tanah gerak awal. Hal itu dipicu dari dampak kerusakan imbas tanah gerak yang semakin meluas pada Selasa (17/12) malam setelah daerah itu kembali dilanda hujan lebat.
“Sebelumnya ada sebanyak 23 jiwa dari 9 kepala keluarga di 8 rumah yang mengungsi setelah terjadi hujan lebat pada 15-16 lalu. Namun kemarin keretakan tanah bertambah parah,” imbuhnya.
Kondisi itu memaksa warga satu rukun tetangga itu terpaksa mengungsi secara keseluruhan. Saat ini, petugas gabungan sudah mendirikan tiga posko untuk menampung para pengungsi. Namun Triadi menyebut tidak sedikit warga memilih untuk mengungsi ke tempat saudaranya di sekitar desa terdampak.
“Ada yang di Puru, Pringapus, Sumberbening dan di Desa Ngrandu. Untuk korban jiwa tidak ada, nihil,” pungkasnya.
Baca juga : Pj Wali Kota Kediri Dianugerahi Top Hospitality Leader in Government and Public Policy oleh ITTA Foundation
Kapolsek Suruh, Iptu Sanusi menambahkan, warga terpaksa mengungsi karena rumah mereka tak layak huni. Rata-rata rumah warga terdampak bencana tanah gerak mengalami kerusakan pada bagian dinding yang mengalami keretakan parah hingga lantai rumah amblas.
“Kondisi itu membuat rumah warga tidak layak huni, sangat membahayakan. Selain rumah, juga membuat akses jalan terputus, kemudian tiang listrik ada yang roboh dan sebuah masjid terdampak kerusakan. Puncaknya tadi malam,” kata dia.
Untuk itu, kata Sanusi, sementara waktu warga harus dipindahkan ke area permukiman yang aman sembari menunggu langkah penanggulangan jangka panjang. Ia menyebut petugas gabungan dari BPBD, TNI-POLRI, BAZNAS, Tiga Pilar Desa Ngrandu bersama masyarakat membantu evakuasi pemindahan barang milik warga.
“Kita bersama-sama membantu warga mengevakuasi barang-barang berharganya,” jelasnya.
Dalam kegiatan itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada akan potensi bencana hidrometeorologi yang masih mengancam. Terlebih daerah Trenggalek kerap kali dilanda hujan dengan intensitas lebat.
“Untuk tanah bergerak kurang lebih seluas 7 hektar. Kami himbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada akan potensi bencana hidrometeorologi,” pungkasnya.***
Reporter : Angga Prasetya
Editor : Hadiyin