Sebab cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor hingga pohon tumbang.
“BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda merilis kewaspadaan cuaca ekstrem di Jatim, 17 – 23 mendatang,” kata Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono, Jumat (19/1).
Sebagian wilayah Jatim saat ini memasuki puncak musim penghujan termasuk Trenggalek.
Kondisi dinamika atmosfer menunjukkan hangatnya suhu muka laut di sekitar wilayah perairan Jatim yang mengindikasikan pasokan uap air di sekitar wilayah Jatim cukup signifikan, serta adanya aktivitas gelombang atmosfer yang melintasi wilayah Jatim.
“Yakni madden julian oscillation dan gelombang rossby. Hal itu didukung terbentuknya pola pertemuan angin di sekitar wilayah Jatim yang mendukung peningkatan pertumbuhan awan hingga sepekan kedepan diperkirakan cukup intens,” imbuhnya.
Berkaca dari itu, masyarakat Bumi Menak Sopal dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebab cuaca ekstrem itu berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang hingga pohon tumbang.
Untuk rumah yang ambruk itu berada di wilayah Kelurahan Ngantru. Rumah semi permanen itu ambruk setelah wilayah tersebut diguyur hujan lebat disertai angin kencang pada Rabu (17/1).
“Tidak ada laporan korban jiwa. Kita sudah melakukan evakuasi termasuk menyalurkan bantuan sosial kepada rumah warga terdampak,” pungkasnya.
Untuk diketahui, tahun 2023 lalu, Kabupaten Trenggalek dilanda ratusan kali berbagai macam bencana alam.
Reporter : Angga Prasetya
Editor : Hadiyin