Kediri, LINGKARWILIS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi di musim peralihan dari kemarau ke musim penghujan jelang akhir tahun 2024. Salah satu contoh terbaru adalah bencana hujan angin yang melanda lima desa di tiga kecamatan di Kabupaten Kediri pada Minggu (14/10) sore.
Hujan angin tersebut menyebabkan puluhan pohon tumbang, memutus aliran listrik, merobohkan warung, dan merusak sejumlah fasilitas umum secara signifikan. Fenomena ini, menurut BPBD, merupakan akibat dari perubahan cuaca dan iklim yang terjadi selama musim peralihan.
Stefanus Joko Sukrisno, Kepala BPBD Kabupaten Kediri, mengimbau warga agar tetap waspada terhadap perubahan iklim global yang semakin cepat. Ia menekankan pentingnya berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat kondisi cuaca tidak menentu.
Baca juga : Debat Publik Pilwali Kota Kediri Batal Digelar Tiga Kali, Ini Penjelasan KPU Kota Kediri
“Seperti yang terjadi di Bangsongan, Kayen Kidul, hujan angin datang tiba-tiba dan menyebabkan belasan pohon besar tumbang ke jalan. Beruntung, sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut,” ungkap Joko.
Selain itu, Joko juga mengingatkan warga untuk mewaspadai dampak badai matahari yang menyebabkan peningkatan suhu ekstrem. Ia menyarankan agar masyarakat menjaga kesehatan dan keamanan diri saat beraktivitas di luar rumah dalam cuaca panas ekstrem.***
Reporter: Bakti Wijayanto