Kediri, LINGKARWILIS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri terus melakukan pemantauan terhadap potensi bencana akibat perubahan cuaca ekstrem di tengah musim penghujan pada Februari ini.
Meskipun hujan masih sering terjadi, kondisi cuaca yang berubah drastis dengan panas terik dan angin kencang menjadi perhatian serius.
Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Joko Sukrisno, menjelaskan bahwa saat ini wilayah Kediri masih berada dalam puncak musim hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi.
Namun, beberapa waktu lalu, terbentuk pusat tekanan rendah (siklon tropis) di selatan Indonesia, yang menyebabkan massa udara dan awan tertarik menjauh sehingga wilayah Jawa Timur, termasuk Kediri, mengalami cuaca panas disertai angin kencang.
“Saat ini, siklon tropis tersebut mulai bergerak menjauh ke selatan, sehingga wilayah Kediri kembali mengalami hujan. Namun, kami tetap mewaspadai potensi bencana akibat perubahan cuaca ekstrem,” ujar Joko.
BPBD Kabupaten Kediri terus melakukan monitoring terhadap wilayah rawan bencana, baik banjir, tanah longsor, maupun angin kencang, sebagai upaya mitigasi dan mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur.
Baca juga : Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Dinkes Kediri Ingatkan Pentingnya Pencegahan
Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, BPBD juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana dan segera melaporkan jika terjadi situasi darurat di lingkungan masing-masing.***
Reporter: Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin