Ponorogo, LINGKARWILIS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo kembali menerima bantuan berupa Landslide Early Warning System (LEWS) dari BPBD Provinsi Jawa Timur.
Alat pendeteksi pergerakan tanah ini menambah jumlah LEWS di Ponorogo menjadi 14 unit, dengan 13 di antaranya telah dipasang di daerah rawan longsor seperti Kecamatan Ngebel, Pulung, Pudak, Sooko, Ngrayun, Sawoo, dan Slahung.
Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, mengungkapkan bahwa LEWS terbaru akan segera dipasang di Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan hasil asesmen oleh BPBD dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada 2023.
Baca juga : Pjs Bupati Kediri Dorong Penguatan Nilai Jual Lele Saat Mengunjungi Dua Produsen Ikan Lele
“Hasil asesmen menunjukkan bahwa Desa Ngrogung layak dipasangi LEWS karena berbagai pertimbangan, termasuk sejarah bencana tanah longsor pada 2022 yang menutup akses jalan menuju Madiun,” jelas Masun pada Kamis (7/11/2024).
Kondisi kontur tanah yang labil di Desa Ngrogung membuat daerah ini rawan longsor, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi yang memicu kejenuhan tanah. “Pergeseran tanah masih terdeteksi, meskipun lambat, sehingga pemasangan LEWS di sini sangat diperlukan untuk melindungi warga,” lanjutnya.
Masun menambahkan bahwa tim BPBD Provinsi telah melakukan pemetaan teknis pada Oktober lalu. Alat ini diharapkan dapat berfungsi efektif sebagai peringatan dini bagi masyarakat setempat terhadap potensi bencana longsor.
Baca juga : Polisi Peduli Keselamatan, Seberangkan Siswa SD di Jalan Besar Kediri-Blitar
“Semoga dengan bantuan LEWS ini, masyarakat dapat memperoleh peringatan lebih awal dan meningkatkan kewaspadaan saat hujan,” tandasnya.***
Reporter: Sony Dwi Prastyo
Editor: Hadiyin