Trenggalek, LINGKARWILIS.COM – Hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Trenggalek pada Sabtu (30/11) sore memicu bencana banjir dan tanah longsor di berbagai lokasi. Dampaknya, akses jalan antar kecamatan dan kabupaten terganggu, sementara sebuah bangunan sekolah terancam rusak akibat longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek mencatat bencana longsor terjadi di lima desa di Kecamatan Panggul:
- Dusun Kasihan, Desa Ngrencak (RT 19/RW 07)
- Dusun Njati, Desa Sawahan (RT 22/RW 11)
- Dusun Krajan, Desa Tangkil (RT 05/RW 01)
- Dusun Petung, Desa Manggis (RT 13/RW 03)
- Dusun Pagerwatu, Desa Banjar (RT 05/RW 01)
Sementara itu, banjir melanda beberapa lokasi di Kecamatan Panggul, di antaranya:
- Dusun Pagersari, Desa Banjar (RT 11, 12, 13)
- Desa Ngrambingan (RT 13/RW 03)
- Dusun Slorok, Desa Nglebeng (RT 09/RW 03)
- Desa Wonocoyo (RT 12, 13, 14, 15, 26/RW 5)
- Dusun Madatan, Desa Panggul (RT 8, 9, 10/RW 02)
Menurut Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono, intensitas hujan tinggi menyebabkan banjir dan longsor yang memutus konektivitas wilayah. Salah satu lokasi terdampak adalah Desa Nglebeng, yang menghubungkan Kabupaten Trenggalek dengan Pacitan. Namun, banjir di wilayah ini surut pada pukul 19.00 WIB, sehingga akses lalu lintas kembali normal.
Di Desa Manggis, longsor merusak tembok penahan jalan SDN 3 Manggis. “Longsor sepanjang 35 meter dengan tinggi 8 meter menutup sebagian jalan yang menghubungkan Kecamatan Panggul dengan Pule dan Kabupaten Ponorogo,” ungkap Triadi. Bangunan sekolah yang berada di atas tembok longsor kini dalam kondisi terancam.
BPBD Trenggalek meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, terutama selama hujan deras. “Tetap berhati-hati dan pantau informasi cuaca yang disampaikan petugas,” pesan Triadi.***
Reporter: Angga Prasetya
Editor : Hadiyin