Desa Ploso Lor, Kabupaten Kediri, Fokus Turunkan Stunting 2025, Cegah Pernikahan Dini Demi Masa Depan Sejahtera

Desa Ploso Lor Fokus Turunkan Stunting 2025, Cegah Pernikahan Dini Demi Masa Depan Sejahtera
Kepala Desa Ploso Lor, Pujiyono (Bidu)

Kediri, LINGKARWILIS.COM – Pemerintah Desa Ploso Lor, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, menargetkan penurunan angka stunting sebagai prioritas utama pada 2025. Berbagai langkah telah diterapkan dan mulai menunjukkan hasil yang positif.

Kepala Desa Ploso Lor, Pujiyono, mengungkapkan bahwa berdasarkan data bobot timbang, angka stunting pada 2024 tercatat sebanyak 21 kasus, mengalami penurunan dari 29 kasus pada tahun sebelumnya.

“Penurunan ini membuktikan bahwa intervensi gizi dan edukasi kesehatan yang kami lakukan mulai memberikan hasil. Ke depan, kami akan memperkuat program pemberian makanan bergizi, pemeriksaan kesehatan rutin, serta pendampingan bagi ibu hamil dan balita, termasuk kewajiban pemberian susu,” ujar Pujiyono, Senin (23/2/2025).

Baca juga : Pemkab Kediri Imbau Warga Tidak Menyalakan Petasan Saat Ramadan, Ini Infonya

Pemerintah Desa Ploso Lor bekerja sama dengan Puskesmas Plosoklaten untuk memastikan intervensi yang tepat sasaran.

Tenaga kesehatan bersama kader posyandu aktif memberikan penyuluhan, pemantauan tumbuh kembang anak, serta pendampingan bagi keluarga yang memiliki anak berisiko stunting.

Selain masalah gizi, Pujiono juga menyoroti pernikahan dini yang masih terjadi di desanya. Ia menegaskan bahwa pernikahan usia muda menjadi salah satu faktor pemicu stunting.

Baca juga : Puluhan Kendaraan Kena Razia di Kediri, Knalpot Brong Jadi Sasaran Utama

Oleh karena itu, pihaknya terus memberikan pembinaan kepada remaja dan orang tua guna mencegah pernikahan dini yang dapat berdampak pada kesehatan ibu dan anak.

“Dengan menekan angka stunting dan mencegah pernikahan dini, kami berharap masyarakat Desa Ploso Lor dapat hidup lebih baik dan sejahtera,” tambahnya.

Desa Ploso Lor memiliki sekitar 4.000 jiwa yang tersebar di enam RW dan 23 RT. Dengan strategi yang lebih intensif pada 2025, diharapkan angka stunting terus menurun demi menciptakan generasi yang lebih sehat, berkualitas, dan sejahtera.***

Reporter: Agus Sulistyo Budi

Editor: Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *