PONOROGO, LINGKARWILIS.COM – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Ponorogo mencatat bahwa setiap bulan sekitar lima persen atau ratusan unit lampu penerangan jalan umum (PJU) mengalami kerusakan. Penyebab utama meliputi korsleting listrik, tiang keropos, jaringan terputus, hingga usia lampu yang sudah tua.
Kabid Lalu Lintas dan Sarana Prasarana (Sarpras) Dishub Ponorogo, Setyo Budiono, mengungkapkan bahwa kondisi cuaca ekstrem juga berperan dalam mempercepat kerusakan PJU, terutama saat musim hujan.
“Dari total 3.000 PJU yang tersebar di Ponorogo, sekitar lima persen mengalami kerusakan setiap bulan. Tim kami melakukan perbaikan setiap hari, terutama di wilayah kota,” ujarnya, Selasa (25/2/2025).
Baca juga : Menjelang Ramadan, Produksi Tahu Takwa Kediri Meningkat
Untuk mengantisipasi masalah ini, Dishub menyiagakan petugas patroli malam yang bertugas menyisir titik-titik rawan guna memastikan PJU yang rusak segera diperbaiki.
“Setiap pagi, tim langsung memperbaiki lampu yang mati, menangani korsleting, hingga memperbaiki jaringan yang putus,” tambahnya.
Sebagai langkah strategis, Dishub Ponorogo terus menambah jumlah PJU setiap tahunnya. Pada 2023, sebanyak 226 unit baru dipasang, dengan rincian 163 unit di Kecamatan Pulung, 7 unit di Siman, serta 56 unit di Jalan Urip Sumoharjo. Sementara itu, pada 2024, sebanyak 148 unit PJU baru tersebar di Pulung (93 unit), Sawoo (11 unit), Jetis (26 unit), Sooko (10 unit), dan Kauman (8 unit).
Baca juga : Mahasiswa Kediri Desak Kejari Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Program Korporasi Sapi
Pada 2025, rencana penambahan PJU akan difokuskan di wilayah Pulung, Babadan, dan Jenangan, guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengguna jalan.
Dishub Ponorogo juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan PJU yang mati atau rusak agar perbaikan dapat dilakukan dengan cepat.
“Jika ada PJU yang mati, kami harap masyarakat segera melapor ke Dishub agar bisa segera diperbaiki,” pungkas Budi.***
Reporter : Sony Dwi Prastyo
Editor : Hadiyin