LINGKARWILIS.COM – Dinas Perhubungan (Dishub) Tulungagung sedang mengembangkan inovasi moda transportasi baru berupa becak listrik sebagai bagian dari upaya mengurangi emisi dari transportasi konvensional.
Kepala Dishub Kabupaten Tulungagung, Johanes Bagus Kuncoro, menjelaskan pihaknya telah membuat prototipe becak listrik yang direncanakan menjadi moda transportasi alternatif di Tulungagung untuk mengurangi emisi yang dihasilkan oleh kendaraan konvensional.
Selain itu, dengan semakin menurunnya keberadaan becak karena persaingan dengan ojek online, dari becak listrik ini diharapkan dapat kembali meningkatkan keberadaan becak di Tulungagung.
“Kemarin kami sempat diskusikan, hasilnya dipilihlah becak listrik ini, karena dari segi tingkat emisi yang cenderung aman, dan becak listrik dinilai lebih murah dari pada becak motor (Bentor),” kata Johanes Bagus Kuncoro, Minggu (3/11).
Meski prototipe becak listrik telah rampung berkat kerja sama dengan salah satu SMK swasta di Tulungagung, ia menyatakan bahwa uji coba becak tersebut masih harus menunggu kesiapan UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB).
Terjerat Pinjol, Seorang Pegawai di Tulungagung Lakukan Penggelapan Uang Perusahaan
Proses uji coba akan dilakukan untuk memastikan kelayakan becak ini sebagai moda transportasi di Kabupaten Tulungagung. Jika becak ini belum layak, maka perbaikan lebih lanjut akan dilakukan agar memenuhi standar kelayakan.
Bagus menyampaikan bahwa apabila becak listrik sudah layak digunakan, uji coba akan dimulai di kawasan Car Free Day (CFD) atau area wisata lain di Tulungagung.
Terkait biaya pengadaan, Bagus memaparkan anggaran pembuatan becak listrik ini cukup efisien. Pengadaan satu unit becak listrik membutuhkan biaya sekitar Rp 400 ribu, sementara total biaya modifikasi menjadi becak listrik sekitar Rp 13,6 juta.
Dishub Tulungagung juga telah berkoordinasi dengan PLN Tulungagung mengenai penyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk kebutuhan daya becak listrik. PLN Tulungagung telah menyatakan kesediaannya untuk memasang SPKLU tersebut di kantor Dishub Tulungagung.
7 Resep Cemilan Simple untuk Anak kos yang Nikmat dan Praktis, Bonus Mengenyangkan!
Bagus menambahkan bahwa meski baru tahap prototipe, becak listrik ini diperkirakan mampu menempuh jarak hingga 50-60 kilometer dengan kecepatan maksimal 25 kilometer per jam untuk memenuhi syarat keamanan penumpang.
Ia menuturkan bahwa jika hasil uji coba ini positif, Dishub Tulungagung berencana untuk memproduksi becak listrik secara massal sebagai moda transportasi baru di tahun 2025.
Namun demikian, peluncurannya akan menunggu hingga selesai masa kampanye politik saat ini. Becak listrik dirancang dengan kapasitas maksimal dua penumpang saja.