Kediri, LINGKARWILIS.COM – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri terus meningkatkan upaya pemantauan kesehatan ternak, khususnya sapi, guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kembali muncul di wilayah ini.
Langkah ini dilakukan menyusul temuan empat kasus positif PMK pada sapi di Dusun/Desa Joho, Kecamatan Wates, pekan lalu. Untuk mengantisipasi meluasnya penyakit, seluruh petugas teknik peternakan (PTP) di setiap kecamatan diwajibkan turun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi kesehatan hewan ternak.
Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, drh Tutik Purwaningsih, melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan), drh Yuni Ashmawati, menekankan pentingnya intensitas pemeriksaan kesehatan ternak.
Baca juga : Bawaslu Kota Kediri Evaluasi Kinerja, Pilkada 2024 Berjalan Lancar dan Efektif
“Pemantauan dan pemeriksaan yang rutin sangat diperlukan agar kesehatan ternak terjamin dan mencegah kerugian besar bagi peternak,” ujar Yuni, Minggu (15/12).
Selain pemantauan, edukasi kepada para peternak juga terus dilakukan secara berkesinambungan. Yuni menekankan pentingnya menjaga kebersihan kandang, terutama di musim hujan, untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit.
“Jika ada ternak yang menunjukkan gejala PMK, harus segera dikarantina dan melapor kepada petugas PTP di kecamatan untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat,” tambahnya.
Baca juga : Pemkab Kediri Bantu Janda Penderita Stroke yang Rumahnya Tertimpa Pohon
DKPP Kabupaten Kediri berharap langkah ini dapat menjaga populasi ternak tetap sehat dan produktif, sekaligus membantu para peternak menghindari kerugian akibat PMK.***
Reporter: Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin